Wasekjen Gerindra Tuding Fadli Zon Hina Yahya Staquf

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 13 Juni 2018 05:16 WIB

Mantan juru bicara (Jubir) Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yahya Cholil Staquf dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, Jakarta, Kamis 31 Mei 2018. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (Wasekjen DPP) Partai Gerindra Mohammad Nuruzzaman menuding Wakil Ketua Umum Fadli Zon telah menghina Yahya Staquf yang baru saja menjadi pembicara dalam sebuah acara di Israel.

“Kemarahan saya memuncak karena hinaan saudara Fadli Zon kepada kiai saya, KH Yahya Cholil Staquf terkait acara di Israel," kata Nuruzzaman saat dihubungi Tempo pada Selasa malam, 12 Juni 2018.

Baca juga: Istana dan PBNU Sebut Yahya Cholil ke Israel Sebagai Pribadi

Katib Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf mengisi kuliah umum The Israel Council on Foreign Relations oleh American Jewish Committee (AJC). Dalam video yang diunggah AJC, Yahya Staquf mengatakan kehadirannya di acara itu untuk melanjutkan langkah mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur terkait toleransi beragama.

Menanggapi kuliah umum dari Yahya Staquf itu, lewat akun Twitter-nya Fadli Zon mencuit, “Cuma ngomong begitu doang ke Israel. Ini mmemalukan bangsa Indonesia. Tak ada sensitivitas pada perjuangan Palestina. #2019GantiPresiden”.

Advertising
Advertising

Nuruzzaman geram karena reaksi Fadli Zon dibelokkan menjadi hal yang bersifat politis yaitu isu ganti presiden. "Bagi santri, penghinaan pada kiai adalah tentang harga diri dan marwah,” ujar Nurruzaman.

Baca juga: Jokowi Lantik Mantan Juru Bicara Gus Dur Jadi Anggota Wantimpres

Nuruzzaman langsung menyatakan mundur dari jabatannya sebagai wakil Sekjen Partai Gerindra.

Adapun beberapa alasan lain pengunduran diri Nurruzaman dari Gerindra, ujar dia, di antaranya karena menilai Partai Gerindra sudah tidak sejalan lagi dengan jalan perjuangannya. “Gerindra ternyata belok menjadi sebuah kendaraan kepentingan yang bukan lagi berkarakter pada kepedulian dan keberanian, tapi berubah menjadi mesin rapuh yang hanya mengejar kepentingan saja,” ujar Nurruzaman.

Baca juga: Jadi Pembicara di Israel, Gus Yahya Akan Bela Palestina

Nurruzaman menjelaskan, pengunduran dirinya memang belum disampaikan secara resmi kepada partai. Namun, dia sudah mantap menyatakan keluar dari Partai Gerindra. “Setelah lebaran akan saya sampaikan kepada partai,” ujar Nurruzaman yang saat ini sedang berada di Cirebon.

Atas dasar hal tersebut, ujar Nuruzzaman, dia mundur dari Gerindra dan menyatakan akan melakukan perlawanan terhadap partai dan elit partai tersebut. Sementara itu, dia mengatakan belum mengambil langkah akan pindah ke partai lain atau tidak menjadi kader partai politik lagi. “Saya masih mikir-mikir,” ujar dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa dia belum pernah mendengar ihwal pengunduran diri Nurruzaman secara langsung. Pengunduran diri secara resmi kepada partai pun, ujar Dasco, memang belum dilakukan. “Saya baru dengar kabar pengunduran diri beliau dari media sosial saja barusan,” ujar Dasco saat dikonfirmasi.

Berita terkait

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

6 jam lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

13 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

21 jam lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo Subianto tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

1 hari lalu

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

PSI menduga suara partainya dalam pemilihan legislatif DPRD Nias Selatan, Sumatera Utara berpindah ke Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

2 hari lalu

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

PPP mencabut dalil dalam permohonan sengketa pileg soal perpindahan ribuan suara mereka ke PAN dan Gerindra. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

2 hari lalu

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

Gerindra membuka pendaftaran untuk posisi wali kota.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

3 hari lalu

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

Partai Gerindra menuding KPU menggelembungkan suara Partai NasDem di 53 kecamatan di Majalengka dan Subang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

3 hari lalu

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

PKB mengklaim tak minta jatah kursi menteri jika kelak bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Soal menteri, kata PKB adalah hak prerogatif presiden.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya