TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan Khatib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya akan membela Palestina pada acara kuliah umum dan diskusi yang diselenggarakan di Israel. Gus Yahya diundang sebagai pembicara dalam diskusi.
"Beliau akan menegaskan bahwa Palestina adalah negara berdaulat yang harus dihormati seluruh negara," kata Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 9 Juni 2018.
Baca juga:
Baca: Israel Menunda Larangan Masuk WNI sampai 27 Juni 2018
Selain itu, Helmy mengatakan Gus Yahya akan menyampaikan pesan bahwa masalah Palestina bukan sekedar masalah agama tapi juga masalah kemanusiaan. "Jadi poinnya dua itu. Itu satu bentuk diplomasi yang akan langsung disampaikan ke mereka (Israel)," kata dia.
Foto undangan kuliah umum yang diselenggarakan The Israel Council on Foreign Relations menjadi viral di media sosial. Foto undangan tersebut diunggah jurnalis Israel @simonarann di Twitter.
Baca: Jadi Anggota Tidak Tetap PBB, Indonesia Perjuangkan Palestina
Undangan itu menyebut Gus Yahya akan menjadi pemateri kuliah bertema Shifting the Geopolitical Calculus: From Conflict to Cooperation. Acara tersebut akan dihelat di The David Amar Worldwide North Africa Jewish Heritage Center, Yerusalem, pada 13 Juni 2018.
Helmy mengatakan Gus Yahya hadir dalam acara tersebut bukan mewakili organisasi PBNU, melainkan atas nama pribadi. Helmy mengatakan tidak ada kerjasama antara lembaganya dengan Israel. "Gus Yahya jadi pembicara atas nama pribadi. Tidak ada kerjasama dengan PBNU," kata dia.