Terduga Teroris di Universitas Riau Berencana Ledakkan Gedung DPR

Minggu, 3 Juni 2018 04:34 WIB

Tim Densus 88 melakukan penjagaan saat penggeledahan usai penangkapan terduga teroris di Jemaras, Klangenan, Kab. Cirebon, Jawa Barat, 17 Mei 2018. Tim Densus 88 menangkap dua terduga teroris yang tergabung dalam jaringan JAD. ANTARA FOTO/Risky Maulana

TEMPO.CO, Pekanbaru- Kepala Kepolisian Daerah Riau Inspektur Jenderal Nandang menyebutkan tiga terduga teroris yang ditangkap di gelanggang mahasiswa Universitas Riau berencana melakukan aksi peledakan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Riau dan DPR RI. Tim Densus 88 Antiteror berhasil mengamankan 4 buah bom aktif siap ledak dari tangan pelaku.

"Kami bersyukur Tuhan telah menunjukkan kepada kita untuk memberikan pertolongan supaya tidak ada lagi korban kemanusiaan karena perbuatan teror ini," kata Nandang, Sabtu, 2 Juni 2018.

Nandang menyebutkan, daya ledak bom yang diamankan Densus 88 dari tangan pelaku ini hampir sama dengan bom yang meledak di Surabaya. Namun polisi belum mengetahui alasan ketiga terduga teroris ini meledakkan bom di gedung dewan.

Baca juga: Kampus Digeledah Densus 88, Dekan Fisip Universitas Riau Terkejut

"Apa alasannya, masih dalam penyidikan Densus," kata Nandang.

Advertising
Advertising

Adapun ketiga pelaku yakni inisial ZM, alumni jurusan Ilmu Pariwisata Fisip Unri angkatan 2004, BM alumni jurusan Administrasi Publik Fisip Unri angkatan 2005 dan ED alumni jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Unri angkatan 2005.

Pelaku ZM disebut berperan sebagai perakit bom. Ia juga mengajarkan merakit bom melalui media sosial instagram dan mengajak untuk melakukan amaliyah bom bunuh diri.

"Dia ini jurusan Pariwisata, bukan jurusan MIPA," kata Nandang.

Nandang menyebutkan petugas polisi bersama Densus 88 sampai saat ini masih melakukan penyelidikan terkait afiliasi jaringan tiga pelaku ini. "Kami masih mendalami afiliasi jaringannya, apakah sama dengan yang menyerang Polda Riau beberapa waktu lalu atau bukan. Masih didalami," katanya.

Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi menjelaskan, gelanggang mahasiswa sebenarnya merupakan gedung kegiatan mahasiswa dan tempat sekretariat organisasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unri.

"Sebenarnya alumni tidak dibenarkan berada di sekretariat itu, karena dia bukan pengurus," kata Aras.

Aras Mulyadi menyayangkan adanya dugaan pelaku teror di lingkungan kampus Unri. Menurut Aras, selama ini tidak ada hal yang mencurigakan dari kegiatan mahasiswa di gelanggang mahasiswa tersebut.

Baca juga: Densus 88 Geledah Gelanggang Mahasiswa Universitas Riau

"Terus terang kami civitas akademika sangat mengutuk kegiatan yang mengarah pada peledakan bom ini, kami tidak mentolerir tindakan ini," katanya.

Aras menyerahkan penanganan kasus itu kepada Densus 88 dan Polda Riau. "Kami serahkan kepada polisi untuk menindak kasus ini sesuai peraturan perundang-undangan," ujarnya.

Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap tiga terduga teroris di gelanggang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau. Ketiganya tercatat sebagai alumni kampus tersebut. Sebulan terakhir mereka menginap di Sekretariat Mapala Sakai Fisip Unri. (*)

Lihat juga video: Bagaimana Strategi Growth Hacking Bukalapak dengan Biaya Murah Menjadi Situs E-commerce No 2


Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

4 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

5 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

6 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya