Indikator: Elektabilitas Jokowi 39,9 Persen; Prabowo 12,1 Persen

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Amirullah

Kamis, 3 Mei 2018 17:47 WIB

Jokowi dan Prabowo Buka Bersama

TEMPO.CO, Jakarta - Joko Widodo atau Jokowi menjadi calon presiden dengan angka keterpilihan tertinggi berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia. Direktur Eksekutif IPI Burhanudin Muhtadi mengatakan berdasarkan survei secara top of mind, persentase keterpilihan Jokowi mencapai 39,9 persen, disusul ketua umum Gerindra Prabowo Subianto 12,1 persen.

"Secara umum saat ini, Jokowi dan Prabowo masih merupakan figur utama dalam peta elektoral. Tapi, Jokowi tetap masih berada di puncak jika pemilihan dilakukan saat ini," kata Burhanudin di kantor IPI, Jakarta, Kamis, 3 Mei 2018.

Baca: Survei: Elektabilitas Jokowi Teratas, Prabowo dan Gatot Menyusul

Selain kedua nama tersebut, ada Anies Baswedan dengan persentase 0,9 persen, Hary Tanoesudibjo 0,9 persen, Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang 0,7 persen, Gatot Nurmantyo 0,7 persen dan nama lainnya.

Dukungan terhadap Jokowi juga mengalami peningkatan dari survei tren top of mind. Pada September 2017, angkat keterpilihan Jokowi hanya 34,2 persen dan meningkat pada Maret 2018 menjadk 39,9 persen. Sedangkan, dukungan Prabowo naik sedikit dengan periode yang sama dari 11,9 persen menjadi 12,1 persen. "Prabowo sebagai pesaing utama relatif stagnan."

Advertising
Advertising

Selain itu, Jokowi juga tetap berada di urutan puncak sebagai calon presiden yang bakal dipilih dengan sistem survei semi terbuka. Dengan sistem survei semi terbuka ini, Jokowi mempunyai tingkat keterpilihan mencapai 51,9 persen. Sedangkan Prabowo 19,2 persen, disusul Anies Baswedan 2,2 persen, AHY 2 persen, Gatot Nurmantyo 1,7 persen, Hary Tanoesudibjo 1,4 persen dan nama lainnya.

Survei ini dilakukan pada 25-31 Maret 2018 dengan responden sebanyak 1.200 orang. Margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.

Baca: Survei: Tren Elektabilitas Jokowi dan Gatot Naik, Prabowo Turun

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara lndonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah bemmur 17 tahun atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random menggunakan metode multistage random sampling. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Quality control herhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). "Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti."

Berita terkait

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

43 menit lalu

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

Prabowo berencana menambah jumlah pos kementerian di kabinetnya, mengingat gemuknya koalisi partai pendukung.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

1 jam lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

Mulai berjalan 2025, Bappenas perkirakan program makan siang gratis akan disalurkan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

1 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

2 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

2 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

3 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

4 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

4 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

5 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya