PKS Belum Memastikan Mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019

Reporter

Caesar Akbar

Kamis, 12 April 2018 20:17 WIB

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat berpidato di depan pendukungnya di Hotel Bumi Wiyata Depok, Jawa Barat, 1 April 2018. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta-Partai Keadilan Sejahtera atau PKS belum pasti mendukung Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2019. Padahal, Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu telah menyatakan siap untuk dicalonkan sebagai capres lagi.

Direktur Pencapresan Dewan Pimpinan Pusat PKS Suhud Alynudin mengatakan politik masih dinamis. Menurut dia masih ada peluang PKS mengusulkan calon presiden selain Prabowo Subianto. "Dalam politik tidak ada yang pasti," ujar Suhud saat ditemui di Kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis, 12 April 2018.

Baca: Tutup Rakornas di Hambalang, Prabowo: Saya Tunduk dan Patuh

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan partainya resmi mengusung Prabowo sebagai capres. Sikap tersebut diambil setelah kader mendengar pidato Prabowo pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Partai Gerindra. Dalam pidato itu, Prabowo mengatakan menerima mandat menjadi capres dan segera bergerak membangun koalisi.

Setelah pidato pembukaan sekaligus penerimaan mandat, kata Muzani, Prabowo memerintahkan semua kader turun untuk memenangkan pemilu. Sebanyak 34 Ketua DPD Provinsi Partai Gerindra, 529 Ketua DPC Kabupaten, dan 2.785 anggota DPRD Kabupaten/Kota hadir dalam rapat tersebut.

Simak: Kata Fadli Zon, Pencalonan Prabowo Tingkatkan Suara Gerindra

Muzani menuturkan seluruh pengurus daerah secara bergantian menyampaikan keinginannya agar Prabowo maju sebagai capres. Sehingga, atas dasar aspirasi tersebut, partai berlogo kepala burung Garuda itu pun secara resmi mencalonkan Prabowo.

Meski demikian situasi politik masih dinamis. Kamis siang tadi miasalnya, PKS menerima kunjungan dari Relawan Selendang Putih Nusantara, kelompok yang mendukung Gatot Nurmantyo untuk maju sebagai capres. Suhud mengatakan partainya menerima masukan dari Selendang Putih dan akan memperhitungkan aspirasi tersebut.

Lihat: Prabowo Putuskan Maju Capres, PBB Bangun Poros Ketiga

Suhud juga mengatakan bahwa PKS juga berpeluang bergabung dengan poros lain selain poros Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Tim komunikasi PKS, kata dia, masih mencoba berkomunikasi dengan sejumlah partai, misalnya Demokrat dan Partai Amanat Nasional untuk menjajagi poros baru. "Itu salah satu kemungkinan yang dikaji. Masih ada waktu 2-3 bulan ke depan," ujarnya.

Berita terkait

Prabowo Subianto Pertama Kali Kunjungan Kerja ke Cina sebagai Kepala Negara

8 jam lalu

Prabowo Subianto Pertama Kali Kunjungan Kerja ke Cina sebagai Kepala Negara

Prabowo Subianto akan kunjungan kerja ke Cina pada akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Kriteria Kredit Macet UMKM yang Dihapus Prabowo

10 jam lalu

Kriteria Kredit Macet UMKM yang Dihapus Prabowo

Prabowo menghapus kredit macet UMKM melalui Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2024 tertanggal 5 November 2024. Bagaimana teknisnya?

Baca Selengkapnya

Kata Ketua Kompolnas Mengenai Peningkatan Profesionalitas Polri

10 jam lalu

Kata Ketua Kompolnas Mengenai Peningkatan Profesionalitas Polri

Ketua Kompolnas: Polri perlu didukung dalam profesionalismenya sesuai dengan rencana strategis Polri dan dalam koridor program prioritas pemerintah

Baca Selengkapnya

Jalankan Perintah Prabowo, Nusron Wahid Butuh 3 Juta Hektare Sawah Baru untuk Swasembada Pangan

12 jam lalu

Jalankan Perintah Prabowo, Nusron Wahid Butuh 3 Juta Hektare Sawah Baru untuk Swasembada Pangan

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengatakan butuh sekitar 3 juta hektare sawah baru untuk wujudkan swasembada pangan yang diharapkan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Pengamat Ekonom UGM Sebut Pergantian Direksi Pertamina Diisi Politikus Membuka Peluang Korupsi

12 jam lalu

Pengamat Ekonom UGM Sebut Pergantian Direksi Pertamina Diisi Politikus Membuka Peluang Korupsi

Penempatan orang partai di posisi penting sebagai direktur utama dan komisaris utama Pertamina akan menimbulkan konflik kepentingan.

Baca Selengkapnya

Profil Chatib Basri, Anggota DEN yang Pernah Setuju dengan Rencana Kenaikan Rasio Pajak Prabowo

13 jam lalu

Profil Chatib Basri, Anggota DEN yang Pernah Setuju dengan Rencana Kenaikan Rasio Pajak Prabowo

Rekam jejak Chatib Basri, Komisaris Bank Mandiri dan XL Axiata yang kini juga menjabat sebagai Anggota Dewan Ekonomi Nasional.

Baca Selengkapnya

Alasan Rizieq Shihab, Sejumlah Kiai NU, dan Bamus Betawi Sarankan Suswono Tak Dituntut Dugaan Penistaan Agama

13 jam lalu

Alasan Rizieq Shihab, Sejumlah Kiai NU, dan Bamus Betawi Sarankan Suswono Tak Dituntut Dugaan Penistaan Agama

Tuntutan memenjarakan Suswono dalam reuni aksi 411. Namun, sejumlah pihak menyarankan agar Suswono tak dituntut. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Presiden Prabowo Subianto Lantik Komisioner Kompolnas Baru,

13 jam lalu

Presiden Prabowo Subianto Lantik Komisioner Kompolnas Baru,

Budi Gunawan resmi menjabat sebagai Ketua Kompolnas periode 2024-2028.

Baca Selengkapnya

Survei Litbang Kompas: Pemilih PKS Alihkan Dukungan kepada Pramono Anung-Rano Karno

15 jam lalu

Survei Litbang Kompas: Pemilih PKS Alihkan Dukungan kepada Pramono Anung-Rano Karno

Survei Litbang Kompas menemukan perpindahan dukungan pemilih PKS dari Ridwan Kamil-Suswono ke Pramono Anung-Rano Karno.

Baca Selengkapnya

Politikus PKS Ragukan Hasil Survei Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono yang Stagnan

15 jam lalu

Politikus PKS Ragukan Hasil Survei Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono yang Stagnan

Hasil beberapa lembaga survei menunjukan elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono disalip pasangan Pramono Anung-Rano Karno.

Baca Selengkapnya