Perawat Akui Bimanesh Minta Infus Setya Novanto Ditempel Saja
Reporter
Alfan Hilmi
Editor
Ninis Chairunnisa
Senin, 2 April 2018 15:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Supervisor Keperawatan Rumah Sakit Medika, Permata Hijau, Indri Astuti, mengaku diperintahkan Bimanesh Sutarjo agar jarum infus hanya ditempelkan ke lengan Setya Novanto.
“Dokter Bima mengatakan kepada saya, ‘pasang infusnya ditempel saja ya’, begitu,” kata Indri menirukan perkataan Bimanesh saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Senin, 2 April 2018.
Bimanesh sebelumnya didakwa jaksa merekayasa rekam medis Setya Novanto agar terhindar dari pemeriksaan KPK.
Baca: Saksi: Setya Novanto Minta Kepalanya Diperban meski Hanya Lecet
Indri mengaku kaget dengan perintah Bimanesh. Ia pun mengaku bingung karena mencium ada kejanggalan dalam penanganan medis Setya. Dia mengatakan tidak mengindahkan perintah Bimanesh tersebut.
Bimanesh kemudian pergi ke ruang perawatan untuk menuliskan catatan dokter dan bertemu dengan pengacara Setya, Fredrich Yunadi.
Karena butuh izin dari Bimanesh untuk memperban Setya, Indri kemudian menuju ke ruangan perawatan. Di sana, ia mengusulkan kepada Bimanesh agar jarum infus tidak hanya ditempelkan, tapi juga ditusuk ke tangan Setya.
Baca: Setya Novanto: Saya Minta Maaf kalau Dianggap Bersalah
Bimanesh kemudian mengizinkan Indri untuk menginfus Setya dengan cairan elektrolit. Namun Bimanesh mengatakan Indri boleh memasang infus jika dalam keadaan darurat. “Saya lega saat itu karena saya diperbolehkan pasang infus,” ujarnya.
Pada akhir persidangan, Bimanesh membantah dia memerintahkan menempel infus ke tangan Setya Novanto. “Saya tidak mengatakan hal itu kepada Indri,” kata Bimanesh.
Namun Indri tetap berkukuh dengan keterangannya bahwa Bimanesh memerintahkan dia untuk menempel infus di lengan Setya. “Saya masih ingat pada saat memerintahkan itu, posisi saya masih di sebelah kiri beliau (Bimanesh). Posisi beliau bicara saja saya ingat,” ujarnya.
Indri dihadirkan sebagai saksi terdakwa Bimanesh. Ia merupakan perawat yang menangani Setya Novanto di ruangan 323, saat Setya mengalami kecelakaan pada 16 November 2017. Ketika memberikan keterangan, beberapa kali Indri menangis saat menjelaskan kejanggalan yang ia temukan. Indri mengaku apa yang ia lakukan tidak sesuai dengan hati nuraninya sebagai perawat.