4 Fakta Kasus Suap Wali Kota Kendari dan Cagub Sultra Asrun

Jumat, 2 Maret 2018 05:14 WIB

Calon Gubernur Sulawesi Tenggara 2018-2023, Asrun (kedua kanan) dan Walikota Kendari Adriatma Dwi Putra (kedua kiri) dikawal petugas saat tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, 28 Februari 2018. Ayah dan anak ini terjaring OTT di Jalan Syech Yusuf, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Ada sejumlah fakta menarik dari kasus suap yang melibatkan Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra. Wali kota itu diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama ayahnya, Asrun, yang saat ini tercatat sebagai calon Gubernur Sulawesi Tenggara, pada Selasa dinihari, 27 Februari 2018. Keduanya ditangkap dalam operasi tangkap tangan bersama 10 orang lain.

Baca: KPK Tangkap Tangan Wali Kota Kendari dan Calon Gubernur Sultra

Setelah menjalani pemeriksaan, dari 12 tersebut, empat orang ditetapkan sebagai tersangka. Keempat orang tersebut adalah Adriatma, Asrun, dan bekas Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Fatmawati Faqih; dan Direktur Utama PT Sarana Bangun Nusantara (SBN) Hasmun Hamzah. Dari OTT itu, KPK menemukan uang Rp 1,5 miliar dari tangan pegawai perusahaan Hasmun.

Dari OTT di Kendari tersebut, ada sejumlah fakta menarik. Berikut empat fakta terkait kasus suap Wali Kota Kendari.

1. Uang Suap Diduga untuk Dana Kampanye Asrun

Uang suap yang diterima Adriatma dari Hasmun senilai Rp 1,5 miliar tersebut diduga akan digunakan untuk biaya kampanye ayahnya, Asrun. "Uang suap tersebut diperuntukan sebagai pendanaan kebutuhan atau kegiatan kampanye calon kepala daerah dalam Pilkada Serentak 2018,” ujar juru bicara KPK, Febri Diansyah, di kantornya, Kamis, 1 Maret 2018.

2. Praktik Suap yang Dilakukan Hasmun Diduga telah Berlangsung sejak 10 Tahun Lalu

Hasmun, yang kini sudah berstatus sebagai tersangka pemberi suap, itu diduga telah melakukan praktik suap sejak 10 tahun lalu. Saat itu yang menjabatsebagai Wali Kota Kendari adalah Asrun, ayah Adriatma. Asrun dua kali menjabat sebagai Wali Kota Kendari, 2007-2017.

Baca: Penangkapan Wali Kota Kendari Tak Pengaruhi Roda Pemerintahan

KPK menghitung uang suap yang masuk ke kantong pribadi Asrun selama menjabat Wali Kota Kendari diduga sebanyak Rp 1,3 miliar. Uang suap itu diduga diberikan untuk memuluskan jalan PT SBN mendapatkan proyek jalan dan bangunan di Kota Kendari. "Salah satunya adalah proyek Jalan Bungkutoko Kendari New Port senilai Rp 60 miliar," kata Febri.

3. Kode Suap yang Digunakan 'Koli Kalender'

Adriatma dan Hasmun menggunakan kode koli kalender untuk menyebut uang suap Rp 1 miliar. "Kode itu digunakan Adriatma untuk meminya uang kepada Hasmun," kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan saat memberikan keterangan pers di kantornya, Kamis, 1 Maret 2018.

4. Saat Kena OTT KPK, Adriatma Baru Menjabat Wali Kota Kendari 140 Hari

Adriatma baru menjabat selama 140 hari menggantikan ayahnya saat ditangkap KPK. Politikus Partai Amanat Nasional itu baru dilantik sebagai Wali Kota Kendari ke-6 pada 9 Oktober 2017. Ketika pelantikan, usianya 28 tahun 5 bulan.

M JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

KPK Tahan 2 Karyawan PT Amarta Karya di Kasus Dugaan Korupsi Subkontraktor Fiktif

3 jam lalu

KPK Tahan 2 Karyawan PT Amarta Karya di Kasus Dugaan Korupsi Subkontraktor Fiktif

KPK menahan dua tersangka baru kasus proyek pengadaan subkontraktor fiktif di PT Amarta Karya Persero.

Baca Selengkapnya

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

7 jam lalu

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

KPK jadwalkan ulang pemanggilan pemilik Maktour Travel Fuad Hasan Masyur yang mangkir dalam pemeriksaan kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jadi Komut, Ini Profil Perusahaan yang Mencuat di Balik Laporan ke KPK

8 jam lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jadi Komut, Ini Profil Perusahaan yang Mencuat di Balik Laporan ke KPK

Nama perusahaan ekspor impor ini muncul di balik laporan terhadap eks Kepala Bea Cukai Purwakarta ke KPK. Sang istri menjadi komisaris utama.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

10 jam lalu

Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

Para tersangka korupsi Gereja Kingmi Mile 32 mengakibatkan timbulnya kerugian keuangan negara setidaknya Rp 11, 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Alasan KPK Banding Vonis 6 tahun Hasbi Hasan

10 jam lalu

Alasan KPK Banding Vonis 6 tahun Hasbi Hasan

Putusan hakim itu jauh lebih ringan ketimbang tuntutan JPU KPK yang minta Sekretaris MA nonaktif Hasbi Hasan dijatuhi hukuman 13 tahun delapan bulan.

Baca Selengkapnya

KPK Resmi Ajukan Banding atas Vonis Hasbi Hasan

12 jam lalu

KPK Resmi Ajukan Banding atas Vonis Hasbi Hasan

Tim Jaksa KPK telah menyerahkan memori banding dalam perkara yang menjerat Sekretaris Mahkamah Agung Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Tersangka Sekjen DPR Indra Iskandar dalam Kasus Korupsi Rumah Jabatan

13 jam lalu

KPK Periksa Tersangka Sekjen DPR Indra Iskandar dalam Kasus Korupsi Rumah Jabatan

KPK memeriksa Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa rumah jabatan.

Baca Selengkapnya

Sidang Gratifikasi dan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 5 Pejabat Kementan Lagi

14 jam lalu

Sidang Gratifikasi dan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 5 Pejabat Kementan Lagi

Sidang korupsi di Kementan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo alias SYL digelar hari ini di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Pemilik Suita Travel Telusuri Modus Syahrul Yasin Limpo ke Luar Negeri Seolah Perjalanan Dinas

14 jam lalu

KPK Periksa Pemilik Suita Travel Telusuri Modus Syahrul Yasin Limpo ke Luar Negeri Seolah Perjalanan Dinas

Tim penyidik KPK periksa 4 saksi dari travel dalam kasus TPPU bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

Seluk-beluk Pansel Capim KPK yang Bakal Dibentuk Jokowi

17 jam lalu

Seluk-beluk Pansel Capim KPK yang Bakal Dibentuk Jokowi

Presiden Jokowi mengatakan baru menyiapkan pansel KPK yang akan diumumkan pada Juni 2024. Berikut kriteria dan tugas Pansel KPK.

Baca Selengkapnya