Polisi: Pelaku Penyerangan Gereja St Lidwina Berstatus Mahasiswa
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Ninis Chairunnisa
Minggu, 11 Februari 2018 16:13 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Brigadir Jenderal Ahmad Dofiri menyatakan pelaku penyerangan Gereja St Lidwina Sleman, Yogyakarta, berstatus mahasiswa.
"Statusnya mahasiswa, tapi belum diketahui dari (kampus) mana," ujar Dofiri saat meninjau lokasi penyerangan pada Ahad, 11 Februari 2018. Hal tersebut, kata dia, dikuatkan dari barang bukti yang diamankan kepolisian.
Baca: Sultan Yogya Dinilai Belum Mampu Jaga Toleransi
Selain mengamankan sebilah pedang, polisi menemukan ijazah di dalam tas pelaku. "Baru diketahui statusnya mahasiswa, tapi sekali lagi, karena kondisi pelaku belum stabil, belum bisa kami korek keterangan lebih dalam, termasuk identitas dan tempat tinggal pelaku," katanya.
Dofiri mengatakan informasi yang menyatakan pelaku lebih dari satu orang masih didalami. Sebelumnya, Kepolisian Resor Sleman mendapat laporan bahwa saat peristiwa terjadi, tampak dua orang asing sedang menunggu di sekitar gereja.
Baca: Polisi Belum Bisa Ungkap Motif Penyerangan Gereja Santa Lidwina
"Kemungkinan pelaku lain masih kami selidiki. Sementara ini, ya, baru satu pelaku, lainnya masih simpang siur," kata Dofiri. Ia mengatakan pihaknya belum bisa mengaitkan pelaku berasal dari kelompok atau jaringan tertentu. "Kami belum berani menyimpulkan soal jaringan pelaku."
Dofiri mendatangi lokasi pada pukul 14.45 WIB atau setelah tujuh jam peristiwa terjadi. Ia langsung masuk ke dalam gereja untuk memantau situasi selama sekitar 15 menit dan menemui sejumlah anggota polisi di lapangan.
Dari kronologi yang dihimpun pihaknya dari sejumlah saksi, pada pukul 07.30 WIB, pelaku mulai masuk kompleks Gereja St Lidwina. "Pertama, di pintu gereja, pelaku menyabet seorang jemaat kena punggung. Lalu ia masuk ke dalam ruang utama gereja, di dalam kembali melukai beberapa jemaat. Kemudian mendatangi Romo yang di depan memimpin mimbar, Romo kena sabetan," ucap Dofiri.
Setelah melampiaskan aksinya, pelaku lantas dikepung warga untuk menunggu bantuan polisi. Anggota polisi dari Polsek Sleman lalu datang melumpuhkan pelaku dengan dua tembakan di kaki kanan dan kiri. "Nah, pas pelaku jatuh ditembak polisi, sempat dikeroyok warga sehingga mengalami beberapa luka. Kondisinya sempat kritis dan belum stabil, namun saat ini sudah dirawat di RS Bhayangkara," kata Dofiri.