Pernyataan Sultan Soal Baksos Gereja Dianggap Cederai Kebhinekaan

Jumat, 2 Februari 2018 15:10 WIB

Gubernur DIY Sri Sultan HB X (kiri) melihat peta lokasi banjir di pos pengungsian Desa Kebon Agung, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, 29 November 2017. Dalam kunjungan tersebut Sri Sultan HB X melihat kondisi pengungsi korban banjir dan memberikan bantuan serta menyatakan status siaga darurat bencana. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X soal batalnya bakti sosial Gereja Santo Paulus Pringgolayan, Bantul, dikritik oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Yogya Antonius Fokki Ardiyanto.

"Sultan menanggapi tindakan tersebut secara sepihak tanpa melihat latar belakang serta tidak berkeadilan dalam menyimpulkan suatu masalah daerah," ujar Fokki Ardiyanto yang merupakan Ketua Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Dewan Pimpinan Nasional Repdem dalam siaran pers kepada Tempo Jumat 2 Februari 2018.

Repdem yang merupakan sayap politik PDI Perjuangan menilai pernyataan Sultan sebagai kepala daerah itu dinilai bisa mencederai semangat hidup harmonis diantara umat beragama. "Sultan melalui pernyataannya secara tidak langsung juga terkesan tidak mendukung kehidupan yang demokratis khususnya kerukunan hidup antar umat beragama, terlebih pernyataan tersebut telah mencederai semangat kebhinekaan," ujarnya.

Baca juga: Baksos Gereja Ditolak Ormas, MUI: Bukan karena Anti-Kristiani

Sebelumnya Bakti Sosial Gereja Santo Paulus itu batal digelar pada Selasa 30 Januari 2018. Baksos tersebut digelar setelah pada Ahad pagi, 28 Januari 2018 sejumlah pemuda masjid dan organisasi masyarakat yang mengatasnamakan umat Islam menolak baksos tersebut dengan alasan kristenisasi.

Advertising
Advertising

Menanggapi hal itu, Sri Sultan mengatakan baksos tersebut pengemasannya kurang tepat. "Mbok baksos itu enggak usah mengatasnamakan gereja, kan persepsinya jadi lain," kata dia kepada Tempo, Rabu 31 Januari 2018.

Menurut Fokki, Sultan perlu penyegaran serta peninjauan kembali oleh Kementerian Dalam Negeri karena dinilai kurang memihak pada kebhinekaan dalam semangat dasar ideologi Pancasila.

"Kami meminta Sultan sebagai Gubernur DIY dapat memfasilitasi para pihak sehingga peristiwa itu tidak menimbulkan luka bagi segenap anak bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya.

Sultan sebagai kepala daerah, ujar Foki, memiliki kewajiban sebagaimana tercantum dalam Undang-undang no.23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah. Kewajiban itu antara lain memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; menaati seluruh ketentuan peraturan perundangundangan; dan mengembangkan kehidupan demokrasi.

Baca juga: Kata Waligereja Indonesia Soal Baksos Gereja yang Ditolak Ormas

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di sela mengikuti rapat kerja musyawarah rencana pembangunan bersama Sultan dan bupati/walikota se DIY awal pekan ini di Yogya mengaku sudah mengetahui ihwal pembubaran bakti sosial gereja di Bantul itu oleh sekelompok ormas.

"Saya sudah mendapat laporan dan diskusi dengan pak gubernur (Sultan) soal itu, tapi saya belum bisa berkomentar dulu," ujar Tjahjo. Tjahjo menuturkan pihaknya masih akan mengecek detil informasi tindakan yang mengarah intoleransi tersebut. "Baik (intoleransi) di Bantul, Sleman dan Yogya lain, masih kami cek dulu," ujarnya.

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

1 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

2 hari lalu

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Usulkan Pembagian IUP ke Ormas Keagamaan, Bahlil: Nanti Dicarikan Partner

3 hari lalu

Usulkan Pembagian IUP ke Ormas Keagamaan, Bahlil: Nanti Dicarikan Partner

Menurut Bahlil, pembagian IUP untuk ormas keamaaan bukan masalah selagi dilakukan sesuai dengan baik.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

6 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

10 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

12 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

16 hari lalu

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

Uskup Mari Mar Emmanuel, korban penusukan di Sydney, dijuluki "Uskup TikTok" karena memiliki banyak pengikut di media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

17 hari lalu

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror

Baca Selengkapnya

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

17 hari lalu

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

18 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya