Sidang Korupsi E-KTP Terdakwa Setya Novanto Digelar Hari ini

Senin, 29 Januari 2018 07:51 WIB

Ekspresi terdakwa kasus e-KTP Setya Novanto saat menjalani sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, 22 Januari 2018. Sidang tersebut beragenda mendengarkan keterang saksi dari Andi Narogong, Made Oka Masagung, Mirwan Amir, Charles Sutanto Ekapraja dan Aditya Suroso yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa korupsi proyek e-KTP Setya Novanto dijadwalkan kembali menjalani sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, di Jakarta Pusat hari ini, 29 Januari 2018. Sidang akan memeriksa saksi dari jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hingga pagi ini belum ada informasi tentang saksi-saksi itu. "Sampai pagi ini blm ada info tentang saksi," kata pengacara Setya, Maqdir Ismail saat dihubungi Tempo, Senin, 29 Januari 2018.

Baca:
5 Fakta Sidang Setya Novanto, Dari Nama SBY hingga Hakim Tertawa
Pengacara Minta KPK Beri Perlindungan untuk Setya Novanto

Pada sidang sebelumnya, Kamis, 25 Januari 2018, jaksa menghadirkan saksi dari kalangan penyelenggara negara maupun swasta. Mereka adalah mantan anggota DPR dari Partai Demokrat periode 2009-2014 Mirwan Amir, dan dua pejabat Kementerian Dalam Negeri yang juga terpidana kasus e-KTP, Irman dan Sugiharto.

Dari pihak swasta, jaksa menghadirkan pengusaha Yusnan Solihin dan Direktur PT Data Aksara Matra, Aditya Priyadi. Yusnan mengaku bersahabat dengan Mirwan.

Infografis: Anak, Istri, dan Keponakan Setya Novanto dalam Kasus E-KTP

Beberapa kesaksian yang diungkap pekan lalu antara lain disebutnya nama Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) oleh Mirwan. Mirwan mengaku pernah menyarankan SBY untuk menghentikan proyek e-KTP. Sebab, dia mendapat informasi dari Yusnan bahwa ada masalah dengan program itu. Mirwan tak menjelaskan detail apa masalah yang dimaksud. Namun, Mirwan mengatakan SBY menolak sarannya.

Baca juga:
Novanto Bukan Pelaku Utama Korupsi E-KTP ...
Dokter Setya Novanto Akhirnya Temui Penyidik ...

Advertising
Advertising

Sedangkan Irman menyampaikan kesaksian bahwa Andi Agustinus alias Andi Narogong mengatakan padanya bahwa Setya Novanto adalah pemegang kunci proyek e-KTP. Artinya, anggaran proyek ini ditentukan oleh Setya. Begitupun Sugiharto, dia mendengar dari Andi dan Johannes Marliem bahwa kunci proyek e-KTP ada di Setya Novanto.

Setya Novanto didakwa jaksa berperan meloloskan anggaran proyek e-KTP di DPR pada medio 2010-2011. Atas perannya, Setya Novanto disebut menerima total fee sebesar US$7,3 juta. Selain menerima uang, pejabat legislatif tiga periode yakni 1999 - 2004, 2004 - 2009 dan 2009 - 2014 itu disebut menerima jam tangan merek Richard Mille seharga US$ 135 ribu.

Berita terkait

Siapa Saja yang Pernah Jadi Ketua Umum Golkar? Disaksikan Jokowi, Bahlil Ketum Partai Golkar 2024-2029

22 Agustus 2024

Siapa Saja yang Pernah Jadi Ketua Umum Golkar? Disaksikan Jokowi, Bahlil Ketum Partai Golkar 2024-2029

Mereka yang pernah menjabat menjadi Ketua Umum Golkar sejak awal berdiri hingga sekarang. Terakhir, Bahlil Lahadalia gantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kembali Miryam S. Haryani Eks Anggota DPR dalam Kasus Korupsi e-KTP, Pernah Beri Keterangan Palsu

16 Agustus 2024

KPK Periksa Kembali Miryam S. Haryani Eks Anggota DPR dalam Kasus Korupsi e-KTP, Pernah Beri Keterangan Palsu

Pada 2019, KPK menetapkan Miryam S. Haryani sebagai tersangka dalam kasus e-KTP. Kini, ia dipanggil lagi oleh penyidik KPK dalam kasus yang sama.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto dan Kabar Dugaan Korupsi CPO, Berikut Daftar Ketua Umum Parpol Tersangkut Korupsi

14 Agustus 2024

Airlangga Hartarto dan Kabar Dugaan Korupsi CPO, Berikut Daftar Ketua Umum Parpol Tersangkut Korupsi

Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Golkar, disangkutpautkan dengan dugaan korupsi CPO. Ini daftar ketua umum parpol yang tersangkut korupsi.

Baca Selengkapnya

Profil Partai Golkar yang Dipimpin Airlangga Hartarto Selama 7 Tahun

13 Agustus 2024

Profil Partai Golkar yang Dipimpin Airlangga Hartarto Selama 7 Tahun

Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar setelah 7 tahun menjabat.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Hengkang dari Kursi Ketua Umum Golkar, Kilas Balik Pengangkatannya Gantikan Setya Novanto

12 Agustus 2024

Airlangga Hartarto Hengkang dari Kursi Ketua Umum Golkar, Kilas Balik Pengangkatannya Gantikan Setya Novanto

Mundur dari kursi Ketua Umum Golkar, bagaimana kilas balik perjalanan Airlangga Hartarto dalam menggantikan Setya Novanto?

Baca Selengkapnya

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto Mundur, Berikut Ketum Golkar dari Masa ke Masa

12 Agustus 2024

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto Mundur, Berikut Ketum Golkar dari Masa ke Masa

Airlangga Hartarto mundur dari kursi Ketua Umum Golkar, bagaimana sejarah para pemimpin partai beringin ini dari masa ke masa?

Baca Selengkapnya

KPK Usut Lagi Kasus E-KTP, Panggil Eks Anggota DPR Miryam S. Haryani

9 Agustus 2024

KPK Usut Lagi Kasus E-KTP, Panggil Eks Anggota DPR Miryam S. Haryani

KPK kembali mengusut kasus E-KTP, dengan memanggil eks anggota DPR Miryam S. Haryani yang juga tersangka dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Didorong Aktivis Antikorupsi Maju Capim KPK, Bukti Keberaniannya Ungkap Kasus Papa Minta Saham Setya Novanto

15 Juli 2024

Sudirman Said Didorong Aktivis Antikorupsi Maju Capim KPK, Bukti Keberaniannya Ungkap Kasus Papa Minta Saham Setya Novanto

Ketua IM57 Institute, Praswad Nugraha mendorong Mantan Menteri ESDM Sudirman Said maju mendaftarkan diri sebagai capim KPK. Rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Bantah Sinyal Pembatasan BBM Bersubsidi dari Luhut, Ini Profil Airlangga Hartarto

12 Juli 2024

Menko Perekonomian Bantah Sinyal Pembatasan BBM Bersubsidi dari Luhut, Ini Profil Airlangga Hartarto

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto membantah sinyal yang diberikan Luhut soal adanya pembatasan BBM bersubsidi dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 Mei 2024

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya