TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi akhirnya bisa menemui dokter Bimanesh Sutarjo yang merawat tersangka kasus korupsi e-KTP Setya Novanto pada Jumat, 17 November 2017 sekitar pukul 06.10. Saat ditanyai awak media soal kondisi Setya, Bimanesh belum mau berkomentar banyak.
"Sebentar ya, saya mau bicara dulu," ujarnya sambil masuk ke ruangan bersama sedikitnya tiga orang petugas KPK di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta Barat, Jumat, 17 November 2017.
Baca: Akses ke Ruangan Perawatan Setya Novanto Makin Dibatasi
Pengacara tersangka kasus korupsi e-KTP Setya Novanto, Fredrich Yunadi mengatakan para penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ngotot bertahan di rumah sakit. Kata dia, mereka bertahan lantaran ingin bertemu dokter yang merawat Setya.
Dia lantas meminta para penyidik untuk meninggalkan lokasi dan kembali pada pagi hari ini, Jumat, 17 November 2017, lantaran dokter baru datang sekitar pukul 07.00 atau 08.00. "Tapi dia bilang 'kita mau tunggu, mau telepon', saya bilang ratusan kali bersama suster, enggak bisa," ujarnya.
Friedrich bilang para penyidik memilih tetap tinggal di rumah sakit. Karena itu, ia pun memperbolahkannya tetapi para penyidik tidak bisa ke ruangan Setya. Ia beralasan, Setya belum bisa dibesuk. "Ya sudah kamu tunggu sendiri tetapi kami tidak mengizinkan untuk masuk kamar lagi, silakan tunggu di lorong mau duduk, mau tidur, silakanlah," kata dia.
Baca: Setnov Kecelakaan, Pintu Ruang Rawat Rumah Sakit Ditutupi Koran
Ia kemudian menunjukkan sebuah foto. Kata dia, itu foto di depan pintu ruangan Setya. Dari foto, tampak imbauan "Pasien perlu istirahat dari penyakitnya dan belum bisa dibesuk" dengan mengatasnamakan dokter Bimanesh yang menangani Setya.
Setya Novanto mengalami kecelakaan pada Kamis malam, 16 November 2017. Ketika itu mobil yang ditumpanginya menabrak tiang listrik. Dia kini dirawat di Rumah Sakit Medika, Permata Hijau, Jakarta Barat.
Infografis: Rekor Setya Novanto Hadir dan Mangkir dalam Kasus E-KTP