Kata JK, Pemilu 2019 Indonesia Adalah Terumit di Dunia

Reporter

Zara Amelia

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 23 Januari 2018 21:42 WIB

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla memberi penjelasan tentang rangkap jabatan oleh menteri yang juga ketua umum partai politik. Hal ini terkait rangkap jabatan Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian yang sekaligus Ketua Umum Partai Golkar. ISTMAN MPD

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengklaim Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden pada 2019 mendatang menjadi pemilu paling rumit di dunia. Sebab, Pilpres dan Pileg untuk pertama kalinya akan digelar secara bersamaan.

“Kalau kita lihat di Indonesia ini, di dunia ini tahun yang akan datang, tahun 2019, di mana Pileg bersamaan dengan Pilpres disatukan itu adalah pemilu yang terumit di dunia ini," kata pria yang akrab disapa JK itu di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Selasa, 23 Januari 2018.

Baca juga: KPU Hentikan Sementara Proses Verifikasi Faktual 4 Parpol Baru

JK menjelaskan, salah satu penyebab rumitnya Pemilu 2019 adalah semakin banyaknya partai yang maju dalam pesta politik tersebut. Mantan wakil presiden RI ke-10 itu memprediksi jumlah partai peserta Pemilu 2019 melebihi jumlah partai yang maju pada Pemilu 2014. Sebanyak 12 partai ikut serta dalam Pemilu 2014.

“Kenapa saya katakan terumit? Karena sistemnya. Katakanlah mungkin tahun depan 12 partai lebih," kata Kalla.

Advertising
Advertising

Meski rumit, JK menekankan yang terpenting adalah Pemilu 2019 berjalan lancar dan aman. JK mengatakan, sejak pemilu untuk pertama kalinya pada era Soekarno, pemilu di Indonesia kerap berjalan dengan demokratis. Hal itu dibuktikan tidak adanya konflik sosial yang menimbulkan korban sejak pemilu pada 1955. JK memang tak menampik ada beberapa gejolak sosial yang terjadi akibat pemilu di Indonesia. Namun, menurut JK, hal itu wajar sebagai bagian dari dinamika berpolitik.

Baca juga: Ketua KPU: Pemilu Harus Halal Mulai dari Penyelenggara

JK juga membandingkan Indonesia dengan beberapa negara yang kerap menghadapi konflik jelang pemilu. Dia menyebut bahwa kondisi di Indonesia masih terbilang aman dibandingkan negara-negara demokrasi lainnya, seperti Filipina dan Pakistan.

"Di Filipina, kalau tidak meninggal 20, 30, sampai 50 orang, bukan pemilu namanya. Begitu juga di Pakistan selalu timbul konflik, di India juga timbul konflik," kata JK.

Berita terkait

AS Tuduh Rusia Sebarkan Video Hoaks Soal Pemilu AS

3 hari lalu

AS Tuduh Rusia Sebarkan Video Hoaks Soal Pemilu AS

Rusia dituduh menyebarkan video hoaks tentang imigran Haiti yang ikut memilih di pemilu AS.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Berbagai Tokoh Soal Penerapan Ujian Nasional yang Dikabarkan akan Diterapkan Lagi

4 hari lalu

Pro-Kontra Berbagai Tokoh Soal Penerapan Ujian Nasional yang Dikabarkan akan Diterapkan Lagi

Ujian Nasional (UN) bagi siswa sekolah dasar dan menengah dikabarkan bakal diterapkan kembali. Ini pendapat tokoh yang pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Sebut KPU Habiskan Uang Negara, Anggota Baleg DPR Usul Komisi Pemilihan Jadi Lembaga Adhoc 2 Tahun

5 hari lalu

Sebut KPU Habiskan Uang Negara, Anggota Baleg DPR Usul Komisi Pemilihan Jadi Lembaga Adhoc 2 Tahun

Saleh menilai, adanya KPU ini hanya menghabiskan uang negara. Padahal, menurut dia KPU hanya bekerja selama dua tahun saja.

Baca Selengkapnya

Mau Evaluasi Pemilu, Komisi II DPR Pertimbangkan Revisi 3 UU Politik

5 hari lalu

Mau Evaluasi Pemilu, Komisi II DPR Pertimbangkan Revisi 3 UU Politik

Komisi II DPR akan mengevaluasi pelaksanaan Pemilu melalui revisi terhadap paket UU terkait politik.

Baca Selengkapnya

Jepang Diselimuti Ketidakpastian Usai Pemilu

7 hari lalu

Jepang Diselimuti Ketidakpastian Usai Pemilu

Ketidakpastian kondisi pemerintahan di Jepang telah membuat mata uang yen berada dilevel terendah dalam tiga bulan.

Baca Selengkapnya

Rano Karno Ingin Sambangi JK untuk Bahas Kelanjutan Pembangunan Museum Rasulullah

9 hari lalu

Rano Karno Ingin Sambangi JK untuk Bahas Kelanjutan Pembangunan Museum Rasulullah

Rano Karno mengatakan Jusuf Kalla bisa menjadi perantara komunikasi antara Indonesia dan pihak Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

CSIS Khawatir DPR Tambah Anggota di Pemilu 2029 Imbas Kabinet Gemuk Prabowo

11 hari lalu

CSIS Khawatir DPR Tambah Anggota di Pemilu 2029 Imbas Kabinet Gemuk Prabowo

CSIS menjelaskan kemungkinan DPR menambah jumlah anggota imbas besarnya jumlah kementerian di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla soal Kabinet Prabowo yang Dikritik Gemuk: Sulit Koordinasinya, Tapi Kita Doakan

12 hari lalu

Jusuf Kalla soal Kabinet Prabowo yang Dikritik Gemuk: Sulit Koordinasinya, Tapi Kita Doakan

Jusuf Kalla turut menanggapi soal kabjnet Prsbowk yang dinilai gemuk.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Masuk Bursa Menteri Prabowo, Apa Tanggapan Anies Baswedan?

17 hari lalu

Cak Imin Masuk Bursa Menteri Prabowo, Apa Tanggapan Anies Baswedan?

Anies Baswedan mengormati keputusan Cak Imin yang merapat ke kabinet pemerintahan Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Komentar JK soal Calon Menteri Prabowo: Semua Keren-keren

19 hari lalu

Komentar JK soal Calon Menteri Prabowo: Semua Keren-keren

JK mengingatkan bahwa koordinasi antarmenteri menjadi hal yang sangat penting karena mempertimbangkan besarnya Kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya