Wakil Presiden Jusuf Kalla bersantap siang bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya saat liburan tahun baru 2018, Senin, 1 Januari 2018, di Hotel Hilton, Nusa Dua, Bali. Foto-foto: Juru bicara Wapres, Husain Abdullah.
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat suara perihal kabar anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo, akan diplot sebagai Ketua DPR. Menurut Kalla, sah-sah saja Bambang menjadi Ketua DPR menggantikan kandidat sebelumnya, yaitu Aziz Syamsudin.
"Dua-duanya figur baik, cuma tentu salah satunya ada yang lebih baik," ujar pria yang akrab disapa JK itu ketika dicegat di Masjid Istiqlal, Jumat, 12 Januari 2018.
Nama Bambang tiba-tiba muncul sebagai kandidat Ketua DPR menggantikan Setya Novanto. Beberapa figur Golkar di DPR mengatakan Bambang memiliki peluang besar menjadi pemimpin di Senayan.
Salah satu figur Golkar yang menyebut Bambang berpeluang besar menjadi Ketua DPR adalah Ahmadi Noor Supit. Malah, Ahmadi menyebut Bambang sudah pasti akan menjadi Ketua DPR dan para calon lain sudah memberinya selamat di Rapat Pleno Fraksi Golkar pada Kamis, 11 Januari 2018.
JK enggan berkomentar banyak sampai Bambang sudah dipastikan menjadi Ketua DPR. Namun, menurut dia, tidak ada masalah pada sosok Bambang yang membuatnya tak pantas menjadi Ketua DPR.
Ditanyai apakah keikutsertaan Bambang di Panitia Khusus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi tidak akan menjadi masalah ke depannya mengingat Golkar ingin “bersih”, JK mengatakan tidak. Menurut JK, tidak ada relevansi antara masuk di Pansus Hak Angket KPK dan menjadi Ketua DPR.
"Enggak ada hubungannya antara melemahkan KPK atau tidak dan menjadi Ketua DPR. DPP Golkar nanti yang menentukan, saya melihat saja," ucap JK.