Pengamat: Keputusan Hadi Tjahjanto Menganulir Mutasi Pati Tepat

Reporter

Zara Amelia

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 20 Desember 2017 21:22 WIB

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berpose sebelum menerbangkan pesawat Sukhoi SU30 dalam acara Penyematan Brevet Penerbang Kehormatan TNI AU di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, 20 Desember 2017. TEMPO/Zara Amelia Adlina

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Militer Muradi menilai keputusan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang membatalkan mutasi 16 perwira tinggi sebagai keputusan yang tepat. Sebab, pembatalan mutasi itu akan menghapus anggapan bahwa para pati itu merupakan bagian dari rezim Panglima TNI sebelumnya, Jenderal Gatot Nurmantyo.

"Pembatalan mutasi itu bisa jadi untuk menghapus imej bahwa keenambelas pati tersebut adalah orang-orang Gatot," kata Muradi ketika dihubungi Tempo pada Rabu, 20 Desember 2017.

Muradi beranggapan, bahwa stigma tersebut bisa berakibat fatal bagi karir para perwira tinggi yang menerima mutasinya dalam kepemimpinan Panglima TNI baru ini. Terutama dalam kenaikan pangkatnya. Namun, stigma ini bisa dicegah dengan keputusan Hadi untuk membatalkan perintah mutasi para pati tersebut oleh Gatot.

Baca juga: DPR: Panglima Hadi Tjahjanto Berwenang Batalkan Mutasi Pati TNI

"Imej itu dinetralkan lewat keputusannya (pembatalan mutasi). Kalau jadi mereka, saya malah bersyukur," kata Muradi.

Advertising
Advertising

Selain untuk menghapus prasangka tersebut, Muradi juga menilai Hadi membuat keputusannya untuk mencocokkan sumber daya manusia dalam organisasi TNI sesuai dengan gaya kepemimpinannya. "Misalnya Gatot karakternya suka show-off, sedangkan Hadi lebih butuh orang yang tidak show-off," ucap Muradi.

Muradi menuturkan, bisa jadi nantinya 16 pati yang dibatalkan mutasinya itu akan menduduki posisi yang sama sesuai keputusan Gatot. Menurut dia, bukan tidak mungkin juga keenambelas pati itu akan ditempatkan di posisi yang lebih strategis demi kepentingan organisasi TNI. "Jadi langkah Hadi ini betul untuk me-review ulang," kata Muradi.

Hadi membatalkan mutasi 16 perwira tinggi TNI melalui surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/982.a/XII/2017 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI. Telegram tersebut dikeluarkan serta ditandatangani oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tertanggal Selasa, 19 Desember 2017.

Baca juga: Soal Mutasi 85 Pati TNI, Hadi Tjahjanto: Mutasi Itu Ada Aturannya

Surat Keputusan tersebut merupakan perubahan atas Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/982.a/XII/2017 oleh Jenderal Gatot Nurmantyo tertanggal 4 Desember 2017 lalu tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI atas nama 84 perwira tinggi TNI. "Dengan demikian, maka Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/982.a/XII/2017 tanggal 4 Desember 2017 tidak ada," tulis Hadi Tjahjanto dalam surat tersebut.

Dalam surat itu, disebut juga pembatalan pengangkatan Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi dari jabatannya sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat menjadi Pati Markas Besar TNI AD.

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

4 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Uang Judi Online Tembus Rp 327 Triliun, Alasan Judi Slot Diminati Masyarakat Indonesia

7 hari lalu

Uang Judi Online Tembus Rp 327 Triliun, Alasan Judi Slot Diminati Masyarakat Indonesia

PPATK mencatat ada 3,2 juta pemain judi online di Indonesia

Baca Selengkapnya

3,2 Juta Masyarakat Indonesia Main Judi Online, Perputaran Uang Rp 327 Triliun

7 hari lalu

3,2 Juta Masyarakat Indonesia Main Judi Online, Perputaran Uang Rp 327 Triliun

Bagaimana langkah pemerintah menyikapi sekitar 3,2 juta masyarakat Indonesia merupakan pemain judi online?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Godok Satgas Pemberantasan Judi Online

7 hari lalu

Pemerintah Godok Satgas Pemberantasan Judi Online

Kemenkopolhukam menggodok pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online bersama sejumlah kementerian dan lembaga

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

10 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

11 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

15 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

15 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Perubahan Istilah KKB Jadi OPM: Kronologi, Kritikan hingga Langkah Pendekatan TNI di Papua

15 hari lalu

Perubahan Istilah KKB Jadi OPM: Kronologi, Kritikan hingga Langkah Pendekatan TNI di Papua

Berikut kronologi perubahan istilah KKB menjadi OPM yang menuai kritik dari sejumlah pihak, serta pendekatan yang bakal dilakukan TNI di Papua.

Baca Selengkapnya

TNI Ubah Penyebutan Istilah KKB Jadi OPM, Apa Konsekuensinya?

16 hari lalu

TNI Ubah Penyebutan Istilah KKB Jadi OPM, Apa Konsekuensinya?

Perubahan istilah KST dan KKB menjadi OPM dianggap tidak akan menyelesaikan konflik, bahkan malah meningkatkan kekerasan

Baca Selengkapnya