JK Anggap Penunjukan Ketua DPR sebelum Munaslub Tak Ideal

Rabu, 13 Desember 2017 16:19 WIB

Wakil Ketua MPR RI Mahyudin melakukan protes keras terhadap kebijakan Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (dok,MPR)

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua MPR yang juga politikus Partai Golkar Mahyudin mengunjungi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rabu, 13 Desember 2017. Salah satu topik bahasan dalam pertemuan itu adalah situasi Golkar, terutama perihal siapa yang pantas menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua DPR dan kapan waktu yang tepat untuk dilakukan pergantian itu.

"Idealnya, menurut Wapres Jusuf Kalla, harus musyawarah nasional luar biasa dulu baru penetapan ketua DPR," ujar Mahyudin seusai bertemu Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden.

Baca: Soal Pengganti Setya Novanto, Pimpinan DPR Tak Akan Ikut Campur

Pencarian Ketua DPR baru sempat menimbulkan konflik di tubuh Golkar. Sejumlah kader Partai Golkar menolak keras penunjukkan Aziz Syamsudin sebagai Ketua DPR oleh Setya.

Politikus Golkar, Yorrys Raweyai, misalnya, menganggap menganggap penunjukan Aziz tersebut adalah upaya Setya mempertahankan pengaruhnya. Sejumlah anggota DPR dari Fraksi Golkar juga menolak penunjukkan Aziz.

Mahyudin menjelaskan, sebenarnya mekanisme penunjukkan Aziz oleh Setya tak salah. Sebab, sesuai aturan, penunjukan Ketua DPR ada di partai yang fraksinya memenangkan paket pemilihan ketua.

Advertising
Advertising

Namun, dia menambahkan, penunjukan itu dirasa tak ideal. Sebab, saat ini di internal Golkar tengah mendorong pelaksanaan munaslub Golkar untuk menentukan ketua umum baru pengganti Setya. Alasan lain, dikhawatirkan, setelah ada ketua baru, Aziz akan langsung digantikan ketika masa kepemimpinannya masih seumuran jagung.

Baca: JK: Penunjukan Ketua DPR oleh Setya Novanto Langgar Aturan

"Maksudnya, bisa saja ketua umum baru akan mengadakan pergantian lagi. Dan, tidak elok kalau Ketua DPR hanya menjabat setengah bulan lalu ganti lagi. Jadi, idealnya, kalau menurut JK, munaslub dulu," tutur Mahyudin.

Ditanyai situasi di Golkar saat ini, Mahyudin mengatakan internal partai akan menggelar rapat pleno soal Ketua DPR dan munaslub. Hal itu membuka kemungkinan sidang Paripurna DPR dan munaslub bisa digelar di waktu yang berdekatan.

"Dinamis sekali apakah nanti duluan munaslubnya (soal ketua umum) atau sidang paripurna DPR (soal Ketua DPR). Kalau munaslub Golkar sebelum masa sidang DPR berikutnya di tahun 2018, mungkin saja bisa ada perubahan penetapan ketua DPR," ujarnya.

Berita terkait

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

5 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

8 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

10 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

12 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

14 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

14 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

18 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

24 hari lalu

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto beberapa kali mendapatkan remisi masa tahanan. Berapa jumlah remisi yang diterimanya?

Baca Selengkapnya

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

24 hari lalu

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto kembali dapat remisi Lebaran. Begini kasusnya dan drama benjolan sebesar bakpao yang dilakukannya.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

25 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya