Nusron Wahid Kembali Suarakan Pelengseran Setya Novanto

Jumat, 24 November 2017 00:30 WIB

Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, menghadiri serah terima jabatan di Kantor BNP2TKI, Jakarta, 28 November 2014. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Pemenangan Pemilu I Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan pergantian kepemimpinan partai harus terjadi sekalipun Ketua Umum Setya Novanto memenangkan gugatan praperadilan.

"Memang kalau dia menang praperadilan kita masih mau dipimpin?" kata Nusron di kantor Center for Strategic and International Studies, Jakarta pada Kamis, 23 November 2017.

Setya Novanto urung dicopot dari jabatan Ketua Umum Golkar dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat. Hasil rapat pleno Golkar Selasa, 21 November kemarin memutuskan menunda pencopotan Setya sampai putusan praperadilan Setya.

Baca juga: Demi DPR, NasDem Minta Golkar Ambil Langkah Tepat Soal Setya

Setya Novanto mengajukan gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas penetapannya sebagai tersangka korupsi e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Perkara itu akan mulai disidangkan pada Kamis pekan depan. Nusron mengatakan, ada dua skenario mengganti Setya Novanto.

Advertising
Advertising

"Nunggu dia di praperadilan kalah atau di P21 (dilimpahkan) sebelum praperadilan, begitu dia terdakwa. Cara kedua ya kita galang teman-teman daerah," kata Nusron.

Nusron mengatakan, pergantian itu diperlukan dalam rangka penyelamatan Partai Golkar. Tokoh Nahdlatul Ulama ini menyampaikan, Golkar harus melakukan perbaikan citra lantaran ketua umumnya terjerat kasus korupsi e-KTP. "Kita harus rebranding. Orangnya harus dibongkar semua," kata Nusron.

Menurut Nusron, orang yang terpilih menggantikan Setya Novanto nantinya harus dapat memutus mata rantai korupsi yang menyandera partai politik. Selain itu, pemimpin Golkar juga harus dapat melakukan stabilisasi demokrasi dan menjadi pelopor antiradikalisasi.

"Golkar masih punya value, tapi kalau ditempeli korupsi tidak ada manfaatnya dan justru menjadi beban bagi bangsa Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Akbar Tandjung: Munaslub Jadi Jalan Terbaik Bagi Golkar

Kendati begitu, Nusron enggan membahas lagi siapa yang berpeluang besar menggantikan Setya, baik sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat."Yang penting turun dulu, ganti dulu," kata Nusron.

Sebelumnya, Nusron mengatakan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berpeluang menjadi ketua umum Golkar yang baru. Nusron menyebut Airlangga sebagai 'orangnya Presiden' dan pilihan yang baik untuk menjadi pemimpin Golkar menggantikan Setya Novanto. Airlangga juga merupakan pesaing Setya Novanto dalam musyawarah nasional Partai Golkar pada 2016.

Berita terkait

Menteri Nusron Wahid Janji Selesaikan Konflik Agraria secara Humanis

1 jam lalu

Menteri Nusron Wahid Janji Selesaikan Konflik Agraria secara Humanis

Menteri Nusron Wahid berjanji akan menyelesaikan konflik agraria secara humanis. Menggunakan pendekatan kemanusiaan.

Baca Selengkapnya

Jalankan Perintah Prabowo, Nusron Wahid Butuh 3 Juta Hektare Sawah Baru untuk Swasembada Pangan

1 jam lalu

Jalankan Perintah Prabowo, Nusron Wahid Butuh 3 Juta Hektare Sawah Baru untuk Swasembada Pangan

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengatakan butuh sekitar 3 juta hektare sawah baru untuk wujudkan swasembada pangan yang diharapkan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

AHY Minta Nusron Wahid Siapkan Pengadaan Lahan Proyek Infrastruktur

2 jam lalu

AHY Minta Nusron Wahid Siapkan Pengadaan Lahan Proyek Infrastruktur

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY minta Menteri Nusron Wahid siapkan pengadaan lahan untuk proyek infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Sah Menjabat Kepala Otorita IKN, Nusron Wahid: Pak Basuki Orang Baik

2 jam lalu

Basuki Hadimuljono Sah Menjabat Kepala Otorita IKN, Nusron Wahid: Pak Basuki Orang Baik

Menteri Agraria Nusron Wahid berkomentar ihwal pelantikan Basuki Hadimuljono sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beberkan Utang Sritex ke 27 Kreditur dan Tiga Multifinance Rp 14,64 Triliun, Mengapa Kemenkeu Merasa Perlu Klarifikasi soal Maung?

3 hari lalu

Terkini: OJK Beberkan Utang Sritex ke 27 Kreditur dan Tiga Multifinance Rp 14,64 Triliun, Mengapa Kemenkeu Merasa Perlu Klarifikasi soal Maung?

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae membeberkan jumlah utang Sritex tembus Rp 14,64 triliun.

Baca Selengkapnya

Temui Jaksa Agung Bahas Langkah Strategis, Nusron Wahid: Zero Toleransi bagi Mafia Tanah

3 hari lalu

Temui Jaksa Agung Bahas Langkah Strategis, Nusron Wahid: Zero Toleransi bagi Mafia Tanah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid bertandang ke Kantor Kejaksaan Agung pada Kamis, 31 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Bantah AHY, Nusron Wahid Sebut Status Lahan 2.068 Hektare di IKN Tidak Bermasalah: HGU Habis, Diambil Alih Negara

5 hari lalu

Bantah AHY, Nusron Wahid Sebut Status Lahan 2.068 Hektare di IKN Tidak Bermasalah: HGU Habis, Diambil Alih Negara

Nusron Wahid menyebutkan status lahan seluas 2.086 hektare di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur tidak bermasalah atau dalam sengketa.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid Bicara Mafia Tanah: Selama Menghirup Udara, Selama Itu Mereka Ada

5 hari lalu

Nusron Wahid Bicara Mafia Tanah: Selama Menghirup Udara, Selama Itu Mereka Ada

Menteri Agraria dan Tata Ruang dan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid mengatakan eksistensi mafia tanah akan selalu ada.

Baca Selengkapnya

Janji Pemerintahan Prabowo Beresi Sawit: dari Pengemplang Pajak Rp300 T sampai 2,5 Juta Ha Lahan Tanpa HGU

5 hari lalu

Janji Pemerintahan Prabowo Beresi Sawit: dari Pengemplang Pajak Rp300 T sampai 2,5 Juta Ha Lahan Tanpa HGU

Pemerintahan Prabowo menghadapi masalah sawit mulai dari isu deforestasi, perkebunan tidak bayar pajak Rp300 triliun dan 500 perusahaan tanpa HGU.

Baca Selengkapnya

Prabowo Panggil Nusron Wahid ke Istana, Bahas Apa?

5 hari lalu

Prabowo Panggil Nusron Wahid ke Istana, Bahas Apa?

Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nusron Wahid dipanggil oleh Presiden Prabowo Subianto ke Istana Kepresidenan Jakarta.

Baca Selengkapnya