Aburizal Bakrie Minta Setya Novanto Menyerahkan Diri ke KPK

Kamis, 16 November 2017 16:53 WIB

Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie berada di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk merayakan kemenangan pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, 19 April 2017. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie berharap agar Ketua Umum Golkar Setya Novanto yang menghilang saat didatangi Komisi Pemberantasan Korupsi pada Rabu malam, 15 November 2017 untuk segera menyerahkan diri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Ya paling bagus kan begitu," kata Aburizal di gedung KPK, Kamis 16 November 2017. Saat ditanya soal keberadaan Novanto, Aburizal mengaku tak tahu di mana Novanto saat ini. "Mana saya tahu," kata Aburizal di gedung KPK, Kamis, 16 November 2017.

Aburizal juga mengatakan dirinya tidak pernah melakukan komunikasi sejak lama dengan Novanto hingga saat tim penyidik KPK menyambangi kediaman Novanto kemarin malam. "Enggak tahu terakhir (komunikasi) kapan. Udah lama," kata Aburizal.

Baca juga: MKD DPR Bahas Kemungkinan Pemberhentian Sementara Setya Novanto

Aburizal mengungkapkan bahwa Golkar akan menghormati proses hukum terkait keterlibatan Novanto dalam kasus korupsi proyek e-KTP. Sementara itu terkait dengan dorongan digelarnya musyawarah nasional luar biasa menyikapi hilangnya Novanto, Aburizal menyerahkannya kepada mekanisme partai. "Ya lihat nanti. Yang menyetujui adalah DPD I. Serahkan nanti tentu pada mekanisme partai," katanya.

Advertising
Advertising

Seperti diketahui Setya Novanto sudah berulang kali mangkir dari pemeriksaan KPK saat akan dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Pada pemanggilan pertama, Setya mangkir dengan alasan tengah mengunjungi konstituen pada reses DPR.

Pada Senin, 13 November 2017, ia kembali absen dan surat ketidakhadirannya dikirimkan Sekretaris Jenderal DPR. Dalam surat itu, Sekjen DPR meminta KPK meminta izin presiden jika ingin memanggil Setya. Terakhir, 15 November 2017, Setya mangkir saat hendak diperiksa dengan status tersangka dugaan korupsi e-KTP.

Baca juga: Kasus E-KTP, KPK Periksa Aburizal Bakrie untuk Tersangka Setnov

KPK kemudian menyambangi kediaman Setya Novanto Rabu malam untuk menjemput paksa tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP tersebut. Enam pegawai KPK pada hampir tengah malam masuk ke dalam rumah Novanto dan menggeledah rumah mewah itu.

Sekitar pukul 02.35 WIB, para penyidik keluar membawa beberapa koper hitam dan biru serta kotak hitam berisi rekaman kamera pengintai (CCTV) di rumah tersebut. Penyidik gagal membawa Setya Novanto karena tak ada di rumah.

Berita terkait

PKPU 4 Perusahaan Media Bakrie Selesai: VIVA Restrukturisasi Utang Rp 11,1 Triliun

1 jam lalu

PKPU 4 Perusahaan Media Bakrie Selesai: VIVA Restrukturisasi Utang Rp 11,1 Triliun

Dalam rapat di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, seluruh kreditur menerima proposal perdamaian dari VIVA

Baca Selengkapnya

LPKSM Gelar Aksi di PN Jakpus Hari Ini: Dukung Perusahaan Media Milik Bakrie Dipailitkan

5 hari lalu

LPKSM Gelar Aksi di PN Jakpus Hari Ini: Dukung Perusahaan Media Milik Bakrie Dipailitkan

Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Satria Pangkal Perjuangan akan menggelar aksi dukungan moral terhadap 12 kreditur luar negeri yang sedang berperkara dengan empat perusahaan milik keluarga Aburizal Bakrie.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo Perintahkan Menperin, Menkeu, BUMN, dan Menaker Selamatkan Sritex; Ekonom Kritik Proyek Food Estate Seluas 2 Juta Hektare di Papua

11 hari lalu

Terpopuler: Prabowo Perintahkan Menperin, Menkeu, BUMN, dan Menaker Selamatkan Sritex; Ekonom Kritik Proyek Food Estate Seluas 2 Juta Hektare di Papua

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pemerintah segera mengambil langkah untuk menyelamatkan karyawan PT Sri Rejeki Isman (Sritex).

Baca Selengkapnya

PT Bakrie & Brother Tbk Bakal Konversi Utang dengan Terbitkan 13,35 Miliar Lembar Saham

13 hari lalu

PT Bakrie & Brother Tbk Bakal Konversi Utang dengan Terbitkan 13,35 Miliar Lembar Saham

Manajemen PT Bakrie and Brother, Tbk menyatakan para kreditur telah menyetujui rencana PMTHMETD dengan harga konversi Rp64 per saham.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bilang Rutin Komunikasi dengan Aburizal Bakrie Bahas Jatah Menteri Golkar

14 hari lalu

Bahlil Bilang Rutin Komunikasi dengan Aburizal Bakrie Bahas Jatah Menteri Golkar

Bahlil mengaku kerap melakukan komunikasi politik ala Aburizal Bakrie selama proses pembagian jatah menteri kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Terancam Pailit karena Utang Rp 8,79 Triliun, Ini Kinerja Keuangan Perusahaan Media Milik Keluarga Bakrie

28 hari lalu

Terancam Pailit karena Utang Rp 8,79 Triliun, Ini Kinerja Keuangan Perusahaan Media Milik Keluarga Bakrie

Empat perusahaan media keluarga Aburizal Bakrie memiliki utang pada 12 kreditur luar negeri sebesar Rp 8,79 triliun.

Baca Selengkapnya

Ini Daftar Pengurus Kadin Versi Anindya Bakrie

29 hari lalu

Ini Daftar Pengurus Kadin Versi Anindya Bakrie

Berikut daftar lengkap pengurus Kadin versi Anindya Bakrie

Baca Selengkapnya

Kubu Anindya Bakrie Umumkan Arsjad Rasjid Jadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin

29 hari lalu

Kubu Anindya Bakrie Umumkan Arsjad Rasjid Jadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin

Kadin hasil Munaslub mengumumkan Arsjad Rasjid menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin periode 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Bantah Keterlibatan Aburizal Bakrie dalam Munaslub, Kubu Anindya: Ini Maunya Kadin Daerah

36 hari lalu

Bantah Keterlibatan Aburizal Bakrie dalam Munaslub, Kubu Anindya: Ini Maunya Kadin Daerah

Munaslub menunjuk Anindya anak dari Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin periode 2024-2029 menggantikan Arsjad Rasjid.

Baca Selengkapnya

4 Perusahaan Milik Bakrie Group Ditetapkan PKPU, Dituntut Bayar Utang Rp 8,79 Triliun

43 hari lalu

4 Perusahaan Milik Bakrie Group Ditetapkan PKPU, Dituntut Bayar Utang Rp 8,79 Triliun

Empat perusahaan Bakrie Group itu adalah PT Visi Media Asia Tbk, PT Cakrawala Andalas Televisi, PT Lativi Mediakarya, dan PT Intermedia Capital Tbk.

Baca Selengkapnya