YPKP 65 ke Komnas HAM, Mengaku Punya Bukti Baru Pembunuhan Massal

Reporter

Tempo.co

Rabu, 15 November 2017 14:44 WIB

Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966 (YPKP 65)Bedjo Untung melaporkan temuan kuburan massal di Purwodadiyang diduga sebagai lokasi pembunuhan massal.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965 (YPKP 65) Bedjo Untung melakukan pengaduan dengan bukti baru kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait dengan peristiwa pembantaian massal 1965.

"Kami ingin melaporkan sekaligus bersilaturahmi dengan Komnas HAM yang baru dan ingin korban 1965 dan Komnas HAM tetap menjalin kerja sama serta bersinergi tentang tugas pokok masing-masing," kata Bedjo di kantor Komnas HAM, Rabu, 15 November 2017.

Baca: Komnas HAM Akan Lanjutkan Penyelidikan Peristiwa 1965

Bedjo melaporkan bukti baru berupa penemuan kuburan massal di Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah. Penemuan itu, kata dia, akan dijadikan bukti baru kasus pembantaian 1965.

Menurut dia, penemuan kuburan massal ini sudah menjadi bukti yang akurat tentang terjadinya genosida 1965. Jadi dia dan YPKP 65 merasa perlu membuktikan adanya pembunuhan massal di Indonesia pada 1965-1969.

Para korban 1965 yang hadir menganggap Komnas HAM benteng keadilan dan perlindungan bagi masyarakat. "Jadi, kalau itu (kuburan massal) sudah ditemukan, berarti di Indonesia memang ada kejahatan kemanusiaan dan itu dipertanggungjawabkan, karena fitnah ini menjadi tidak adil bagi kami," ujar Bedjo.

Simak: Datangi Komnas HAM, Bedjo Untung YPKP 65 Laporkan Dokumen AS

Ditambah lagi, kata dia, adanya dokumen yang beberapa minggu lalu beredar mengenai komunikasi telegram dari Amerika. Dokumen itu menyebutkan ada suatu rekayasa yang dilakukan Tentara Nasional Indonesia untuk menjatuhkan Presiden Sukarno dan membantai Partai Komunis Indonesia.

"Pertama, dikatakan dalam percakapan telegram antara Duta Besar Indonesia dan Kementerian Luar Negeri di Amerika, TNI akan menggulingkan Bung Karno tanpa pemberitahuan dan sesudah itu akan menghancurkan PKI. Jadi PKI itu akan dihancurkan TNI Angkatan Darat," tuturnya.

MOH. KHORY ALFARIZI

Berita terkait

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

5 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

5 hari lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

6 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

6 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

19 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

21 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

24 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

24 hari lalu

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

Apa kata Komnas HAM soal OPM?

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi atas Keputusan TNI Kembali Pakai Istilah OPM

25 hari lalu

Ragam Reaksi atas Keputusan TNI Kembali Pakai Istilah OPM

Penggantian terminologi KKB menjadi OPM dinilai justru bisa membuat masalah baru di Papua.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Komnas HAM soal Perubahan Istilah KKB Jadi OPM

26 hari lalu

Begini Respons Komnas HAM soal Perubahan Istilah KKB Jadi OPM

Komnas HAM perlu mempelajari implikasi dari kebijakan pemerintah dengan perubahan penyebutan dari KKB menjadi OPM.

Baca Selengkapnya