La Nyalla Mattalitti berjabat tangan dengan seorang pengunjung sidang setelah dinyatakan bebas dari tuntutan hukum yang menjertnya di sidang Tipikor, Kemayoran, Jakarta, 27 Desember 2016. Menurut majelis ia tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi. TEMPO/Ilham Fikri
TEMPO.CO, Surabaya- Partai Gerindra berencana mengusung Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur, La Nyalla Mahmud Matalitti, sebagai calon Gubernur Jawa Timur. "Gerindra sudah hampir pasti akan mengusung Pak La Nyalla," kata Wakil Ketua Partai Gerindra Jawa Timur Abdul Malik di Surabaya, Rabu, 18 Oktober 2017.
Setelah menetapkan La Nyalla sebagai calon gubernur, kata dia, Gerindra mencari sosok calon wakil gubernur yang tepat. "Kami membidik sosok purnawirawan, baik dari TNI maupun Polri," ujar dia.
Menurut Malik, Gerindra mengusung La Nyalla karena beberapa alasan. Salah satunya karena Nyalla sosok baru dalam kontestasi pemilihan gubernur. "Kedua, figur cagub yang muncul sekarang (Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa) adalah stok lama. Image-nya di masyarakat juga kurang bagus karena dinilai gila jabatan," ujar Malik.
Padahal, menurutnya, jabatan pemimpin ialah amanah yang tak boleh diminta. Selain itu, partai pengusung Saifullah (Gus Ipul) dan Khofifah, dinilai tak mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilihan Umum 2019. "Kan percuma kalau mendukung Gus Ipul atau Khofifah tapi tidak bisa diharapkan membantu pemenangan Prabowo di Pilpres 2019," tuturnya.
Gerindra, kata dia, tinggal mencari figur purnawirawan TNI ataupun Polri untuk dipasangkan dengan La Nyalla. Sosok kalangan militer diyakini memiliki keunggulan, seperti jaringan yang solid hingga di tingkat bawah. Dengan begitu, ujar Malik, sosok tersebut bisa menjadi alternatif menggerakkan mesin politik untuk pemenangan pasangan calon. "Sosok purnawirawan juga lebih mudah diterima oleh partai koalisi," ujarnya.
Sebelumnya, La Nyalla mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur Jawa Timur melalui Partai Demokrat. Namun karena partai berlambang mercy itu dinilai sengaja memperluas kesempatan kepada Khofifah dengan membuka pengambilan formulir pendaftaran, La Nyalla mengundurkan diri.