Komisi Hukum: Gaji Anggota Densus Antikorupsi Rp 30-60 Juta

Kamis, 19 Oktober 2017 07:07 WIB

Menkumham Yasonna Laoly, Jaksa Agung HM Prasetyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Ketua KPK Agus Rahardjo beserta sejumlah pejabat terkait mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 16 Oktober 2017. Rapat itu membahas evaluasi 15 tahun pelaksanaan tugas dan fungsi dalam pemberantasan tindak pidana korupsi serta kendala dan hambatan yang masih ditemui para penegak hukum. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Eddy Kusuma Wijaya, mengatakan kepolisian dan kejaksaan bisa memberantas korupsi dengan baik asal gaji personelnya dinaikkan. Salah satunya dengan membentuk Detasemen Khusus atau Densus Antikorupsi.

Hal ini terbukti dari penyidik dan penuntut dari kedua institusi itu yang bekerja di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Kenapa dia di KPK bisa baik? Sesuai dengan analisis kami, karena gaji yang tinggi dan ini sudah dikemukakan juga oleh komisioner KPK," katanya saat ditemui di kantornya, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 18 Oktober 2017.

Karena itu, Komisi Hukum mendorong Kepolisian RI membentuk Densus Antikorupsi. Lewat unit itu, bayaran personel Polri di dalamnya akan dinaikkan dan setara dengan para penyidik di KPK. "Mungkin sekitar Rp 30 juta sampai Rp 60 juta," ujarnya.

Baca juga: JK Kembali Ungkapkan Penolakan Terhadap Densus Antikorupsi Polri

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menuturkan, bila semua gaji personel Polri dinaikkan, akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Karena itu, untuk menaikkan gaji, perlu Densus Antikorupsi yang sifatnya selektif dan tersendiri.

Eddy berujar anggaran untuk Polri tidak bisa dinaikkan, tapi diberi catatan khusus untuk personel Direktorat Tindak Pidana Korupsi, yang sudah ada di bawah Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, sehingga tidak diperlukan Densus Antikorupsi. Menurut dia, hal itu tidak akan membuat pemberantasan korupsi efektif dan efisien.

"Densus kan melokalisasi, mengelompokkan supaya ada anggaran khusus, target khusus, dan sarana khusus. Maka kami namakan Densus Antikorupsi itu dan kami akan awasi nanti," ucapnya.

Ia berujar besaran gaji ini memang belum disampaikan Polri kepada Komisi Hukum. Namun soal peningkatan upah ini sudah disinggung dalam rapat bersama antara Komisi Hukum, Polri, Kejaksaan Agung, KPK, serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia beberapa hari lalu.

Baca juga: ICW: Densus Antikorupsi Dipaksa Lahir Prematur untuk DPR

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pembentukan Densus Antikorupsi memerlukan anggaran Rp 2,6 triliun. Angka yang besar itu dibutuhkan untuk menaikkan gaji personel yang akan ditempatkan di sana.

Namun DPR kemungkinan tidak akan menyetujui anggaran sebesar itu. Menurut Eddy, Badan Anggaran DPR sudah menghitung-hitung dan diperkirakan akan menyetujui anggaran Densus Antikorupsi hanya sekitar Rp 850 miliar.

"Mungkin kemarin besar karena sarana dan prasarana, buat gedung, dan lainnya. Mungkin nanti sarana sambil jalan saja, sekarang untuk operasional dan gaji dulu," tuturnya.

Baca juga:Inilah Tiga Penyebab Ide Densus Antikorupsi Bikin Gaduh

Berita terkait

Polisi Tangkap Terduga Teroris di Bandar Lampung

10 Juni 2019

Polisi Tangkap Terduga Teroris di Bandar Lampung

Terduga teroris ditangkap saat berada di Pasar Tugu, Kota Bandar Lampung, pada Minggu siang, 9 Juni 2019.

Baca Selengkapnya

Pengamat Hukum: Urgensi Densus Antikorupsi Perlu Ditinjau Ulang

30 Desember 2017

Pengamat Hukum: Urgensi Densus Antikorupsi Perlu Ditinjau Ulang

Menurut Fickar pembentukan Densus Antikorupsi tidak akan berpengaruh banyak terhadap pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya

Tak Kunjung Dibentuk, Begini Maju-Mundur Wacana Densus Tipikor

30 Desember 2017

Tak Kunjung Dibentuk, Begini Maju-Mundur Wacana Densus Tipikor

Pembentukan Densus Tipikor kembali diwacanakan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tito: Densus Tipikor Dibentuk Setelah Pansus KPK Reda

29 Desember 2017

Kapolri Tito: Densus Tipikor Dibentuk Setelah Pansus KPK Reda

Rencana Kapolri membentuk Detasemen Khusus (Densus) Antikorupsi akan dilanjutkan setelah perseteruan KPK dengan DPR mereda.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi Hukum Menilai Negara Butuh Densus Tipikor

2 November 2017

Ketua Komisi Hukum Menilai Negara Butuh Densus Tipikor

Polri merancang dan menyiapkan Densus Tipikor karena jelajah kerja institusi tersebut mencakup seluruh wilayah negara.

Baca Selengkapnya

Soal Densus Tipikor, Kabareskrim: Sifatnya Mirip Densus 88

1 November 2017

Soal Densus Tipikor, Kabareskrim: Sifatnya Mirip Densus 88

Kabareskrim Mabes Polri Komjen Ari Dono mengungkapkan alasan pembentukan Densus Tipikor. Menurut Ari Densus Tipikor untuk pencegahan dan pembinaan.

Baca Selengkapnya

Jaksa Agung: Penundaan Densus Antikorupsi Sudah Tepat

27 Oktober 2017

Jaksa Agung: Penundaan Densus Antikorupsi Sudah Tepat

Menurut Jaksa Agung, yang lebih penting adalah meningkatkan kualitas aparat penegak hukum yang sudah ada.

Baca Selengkapnya

Cerita Ketua Apeksi Soal Perlu Tidaknya Densus Antikorupsi

27 Oktober 2017

Cerita Ketua Apeksi Soal Perlu Tidaknya Densus Antikorupsi

Jika Densus Antikorupsi terbentuk, akan ada delapan lembaga yang mengawasi berjalannya pemerintahan daerah..

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Ngotot Minta Polri Bentuk Densus Antikorupsi

26 Oktober 2017

Politikus PDIP Ngotot Minta Polri Bentuk Densus Antikorupsi

Eddy Kusuma Wijaya menilai Presiden Jokowi tidak membatalkan rencana pembentukan Densus Antikorupsi.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tito Karnavian Tetap Siapkan Struktur Densus Antikorupsi

26 Oktober 2017

Kapolri Tito Karnavian Tetap Siapkan Struktur Densus Antikorupsi

Tito Karnavian menegaskan bahwa Densus Antikorupsi tidak akan mengurangi kewenangan KPK.

Baca Selengkapnya