TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mempelajari perkembangan dan proses hukum yang dilakukan penegak hukum Minnesota, Amerika Serikat, untuk menyita sejumlah aset milik bos Biomorf Lone, Johannes Marliem. Hingga saat ini, lembaga antirasuah itu belum memutuskan untuk mengajukan diri sebagai pihak ketiga dalam sidang permohonan izin penyitaan aset yang berlangsung di Pengadilan Distrik Minnesota sejak 28 September 2017 tersebut.

“Yang bersangkutan (Marliem) sudah meninggal. Kami juga belum pernah memeriksanya sebagai tersangka atau saksi. Kami harus pelajari dulu dasar penyitaannya,” kata Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan, saat dihubungi, Rabu, 11 Oktober 2017.

Baca juga: KPK Pelajari Dasar Penyitaan Aset Johannes Marliem

Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat mencatat sejumlah aset berharga milik Johannes Marliem yang diduga berasal dari tindak pidana. Catatan agen khusus FBI, Jonathan Holden, itu menjadi dasar aparat Minnesota mengajukan izin penyitaan aset ke pengadilan distrik setempat pada 28 September 2017.

Sejumlah aset yang masuk dalam berkas permohonan penyitaan antara lain:

1. Rumah di 1485 Green Trees Road, Orono, Minnesota. senilai US$ 2 juta.
2. Perahu layar jenis Regal 3200 buatan 2013 senilai US$ 500 ribu.
3. Piano Steinway & Sons dengan nomor seri 582637 senilai US$ 115,9 ribu.
4. Polis asuransi jiwa di John Hancock Financial Services Life Insurance atas nama Johannes Marliem senilai US$ 100 ribu.
5. Kepemilikan seperempat polis di Principal National Life Insurance Company yang nilainya sekitar US$ 10 juta.
6. Mobil Lexus RX350 buatan 2017 yang dibeli seharga US$ 251,2 ribu.
7. Dua lukisan karya Pamela Sukhum. Total uang yang ditransfer ke pelukis tersebut mencapai US$ 25,4 ribu.
8. Dua tas mewah merek Hermes Paris senilai US$ 600 ribu.

Sumber: Dokumen FBI di Pengadilan Distrik Minnesota

Baca juga: Inilah Resep KPK Balas Kekalahan Kasus Setya Novanto