TEMPO.CO, Jakarta - Johannes Marliem menetap di Amerika Serikat sejak 2004. Namun, sejak 2010, ketika proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP digagas dan mulai dijalankan, Direktur Utama Biomorf Lone LLC itu sering ke Indonesia.
Baca juga: Saksi Kunci e-KTP Marliem Tiba-Tiba Bungkam, Siapa Pengancamnya?
Dokumen permohonan penyitaan aset Marliem di Pengadilan Minnesota mencatat sejumlah kunjungan dan orang-orang yang diduga ditemui Marliem. Berikut orang-orang yang diduga ditemui Johannes Marliem.
Setya Novanto
Marliem mengunjungi Indonesia pada akhir 2011. Ia diduga bertamu ke rumah Novanto untuk membicarakan proyek e-KTP. Setya membantah mengenal Marliem.
Andi Agustinus alias Andi Narogong
Dalam pertemuan yang sama di rumah Novanto, diduga ada pula Andi. Pada akhir 2012, Marliem kembali bertemu dengan Andi di Indonesia untuk menyerahkan arloji Richard Mille yang diduga diserahkan untuk Novanto.
Gamawan Fauzi
Marliem disebut sempat bertemu dengan Gamawan pada Agustus 2010 di Padang. Saat itu Gamawan menjabat Menteri Dalam Negeri. Saat bersaksi dalam persidangan, Gamawan mengaku tidak ingat.
Diah Anggraeni, Irman, dan Sugiharto
Ketiganya diduga bertemu dengan Marliem pada Oktober 2010 di Hotel Sultan. Para pejabat Kementerian Dalam Negeri ini membicarakan teknologi proyek e-KTP dengan Marliem.
Chairuman Harahap
Dalam pertemuan di hotel itu diduga hadir pula Chairuman. Chairuman membantah terlibat korupsi dan menerima aliran dana e-KTP.