Kader Golkar Kena Korupsi, Nusron Wahid: Jangan Hanya Ganti Ketua

Jumat, 6 Oktober 2017 10:02 WIB

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, menjawab pertanyaan wartawan usai meandatangani surat berita acara serah terima jabatan di Kantor BNP2TKI, Jakarta, 28 November 2014. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Pemenangan Pemilu Indonesia I DPP Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan ada yang salah dalam manajemen pengelolaan partainya. Menurut dia, hal ini membuat banyak kader Golkar menjadi tersangka korupsi.

Karena itu, ia menyarankan perlu ada koreksi total mengenai perilaku politik para kadernya untuk memperbaiki keadaan saat ini. Koreksi tersebut tidak cukup hanya dengan mengganti sosok pemimpin partai. "Yang perlu diganti tidak hanya ketua umum, tapi juga cara pikir dan tujuan berpolitik," katanya saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2017.

Baca: Kader Golkar Tersangka e-KTP, Nurdin Halid: Ada Dampaknya

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ini berujar, partainya telah mencetak rekor buruk karena tujuh kadernya tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi dalam sebulan. "Naudzubillah," ujarnya.

Padahal rakyat Indonesia masih menginginkan partai yang kadernya jauh dari perilaku koruptif. Bila Golkar ingin menarik simpati rakyat itu, ucap Nusron, perlu penerapan clean government di dalam kepengurusannya.

Advertising
Advertising

Baca: Survei ini Membuktikan Partai Politik Paling Tidak Dipercaya

Menurut Nusron, banyaknya kader Golkar yang korupsi kemungkinan karena ada biaya politik yang tinggi, seperti mahar, agar bisa dicalonkan sebagai kepala daerah. Padahal Golkar seharusnya tidak meminta iuran apa pun kepada tokoh yang akan diusungnya. "Enggak, enggak ada," tuturnya.

Penyebab lain adalah sifat tamak yang dimiliki para koruptor tersebut yang ingin berlomba memupuk kekayaan dengan memanfaatkan jabatannya. "Partai Golkar harus punya komitmen yang tegas, harus membuat instrumen sistem yang jelas, supaya tidak ada kader yang koruptif. Ini refleksi yang harus kami bangun," katanya.

Salah satu kader Golkar yang menjadi tersangka dugaan korupsi adalah ketua umumnya sendiri, yaitu Setya Novanto. Ia diduga terlibat korupsi e-KTP. Belakangan, status tersangka ini gugur setelah Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan gugatan praperadilannya.

Elektabilitas Partai Golkar pun terdampak dari banyaknya kader yang menjadi tersangka, termasuk Setya. Itu sebabnya, tim kajian elektabilitas merekomendasikan Setya dinonaktifkan sebagai ketua umum.

Berita terkait

Azis Syamsuddin Bantah Bahas Kasus DAK Lampung Tengah dengan Eks Penyidik KPK

17 Januari 2022

Azis Syamsuddin Bantah Bahas Kasus DAK Lampung Tengah dengan Eks Penyidik KPK

Menjawab pertanyaan hakim, Azis Syamsuddin menyatakan uang yang ditransfer ke eks penyidik KPK sebagai pinjaman.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto Tersangka, Golkar Mau Tetap Fokus Persiapan Pilkada

12 November 2017

Setya Novanto Tersangka, Golkar Mau Tetap Fokus Persiapan Pilkada

Maman mengatakan ada kepentingan yang jauh lebih besar dibandingkan masuk ke dalam ranah perdebatan konflik dinamika Ketua Umum Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Soal Setya Novanto yang Tampak Sakit, Begini Komentar Warganet

28 September 2017

Soal Setya Novanto yang Tampak Sakit, Begini Komentar Warganet

Ada yang mendoakan Setya, ?Semoga segera masuk surga... Kalau perlu, nanti malam sudah di surga...? Ada juga yang menyindir, ?Hebat dan kuat banget.?

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar Akui Muncul Desakan Menonaktifkan Setya Novanto

26 September 2017

Politikus Golkar Akui Muncul Desakan Menonaktifkan Setya Novanto

Adies Kadir membenarkan ada kajian dari bidang strategi terkait dengan turunnya elektabilitas Golkar.

Baca Selengkapnya

Golkar Evaluasi Rekrutmen Kepala Daerah

1 Oktober 2012

Golkar Evaluasi Rekrutmen Kepala Daerah

Kepala daerah korup bakal menjadi pokok pikiran dalam pidato Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie saat rapat pimpinan.

Baca Selengkapnya

Akbar Minta Golkar Selektif Pilih Kepala Daerah  

28 September 2012

Akbar Minta Golkar Selektif Pilih Kepala Daerah  

Politikus senior Partai Golkar, Akbar Tandjung, mengingatkan partainya lebih selektif dalam memilih kepala daerah untuk mencegah perluasan korupsi.

Baca Selengkapnya

Golkar, PDIP, dan Demokrat 'Langganan' Kasus Korupsi  

28 September 2012

Golkar, PDIP, dan Demokrat 'Langganan' Kasus Korupsi  

Partai Golkar paling banyak terbelit kasus korupsi.

Baca Selengkapnya

Kasus Tender AL-Quran, Politikus Golkar Diperiksa Lagi

13 September 2012

Kasus Tender AL-Quran, Politikus Golkar Diperiksa Lagi

Anggota Komisi Agama DPR dari Fraksi Golkar, Chairunnisa, diperiksa KPK untuk ketiga kalinya dalam kasus korupsi pengadaan Al Quran.

Baca Selengkapnya

Ada Tersangka Korupsi, Buka Puasa Golkar Didemo  

6 Agustus 2012

Ada Tersangka Korupsi, Buka Puasa Golkar Didemo  

Meski didemo, tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan Al-Quran, Zulkarnaen Djabbar, terlihat tenang dan santai sambil mengumbar senyum.

Baca Selengkapnya

Akbar Tandjung Minta Ical Relakan Kalla  

22 Juli 2012

Akbar Tandjung Minta Ical Relakan Kalla  

Ini justru bukti Golkar berhasil melahirkan calon pemimpin nasional yang dihormati partai lain.

Baca Selengkapnya