Korban Tragedi Pasca-G30S 1965 Butuh Fasilitas Kesehatan

Reporter

Ahmad Rafiq Solo

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 30 September 2017 14:26 WIB

Sejumlah umat Hindu Bali melakukan persembahyangan dalam Upacara Atma Wedana Penyucian Korban Revolusi G30S 1965 di Pelataran Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi, Denpasar, Bali, Minggu (30/9). TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Solo- Ribuan korban pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi pasca-tragedi G30S 1965 saat ini membutuhkan fasilitas kesehatan dari pemerintah. Kebanyakan dari mereka sudah lanjut usia dan mulai sakit-sakitan.

Koordinator Sekretariat Bersama (Sekber) 65, Winarso mengatakan bahwa selama ini pihaknya melakukan pendampingan terhadap 1.500 orang bekas tahanan politik yang dihukum tanpa melalui proses pengadilan. "Belum semuanya bisa mendapat fasilitas kesehatan," katanya saat ditemui, Jum'at 29 September 2017.

Menurut Winarso, para korban 1965 itu kondisinya sudah lanjut usia. "Paling muda sekitaran usai 75 tahun," katanya. Banyak dari mereka yang kondisi kesehatannya sudah mulai menurun.

Baca juga: Berapa Sebenarnya Korban Pembantaian Pasca-G30S 1965?

Hingga saat ini baru 789 orang yang telah mendapat fasilitas kesehatan melalui Badan Perlindungan Saksi dan Korban. "Kami terus mengupayakan agar semua bisa memperolehnya," kata Winarso.

Advertising
Advertising

Untuk bisa memperoleh fasilitas kesehatan, para korban harus mendapat surat rekomendasi dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Mereka harus bisa membuktikan benar-benar merupakan korban pelanggaran HAM untuk bisa memperoleh rekomendasi itu.

Pembuktian bisa dilakukan salah satunya dengan menunjukkan surat pembebasan dari Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) pada saat itu. "Padahal suratnya sudah banyak yang hilang atau dimakan serangga," katanya.

Baca juga: G30S 1965: Atribut PKI Muncul Lagi, Cuma Gaya-gayaan?

Bagi korban pasca-tragedi G30S 1965 yang telah mendapat rekomendasi Komnas HAM, mereka lantas mendapatkan buku berobat yang bisa digunakan di rumah sakit mana pun selama enam bulan. "Semua biaya pengobatan ditanggung oleh LPSK," katanya. Jika telah habis, buku itu bisa diperpanjang lagi selama enam bulan ke depan.

Berita terkait

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.

Baca Selengkapnya

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?

Baca Selengkapnya

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.

Baca Selengkapnya

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.

Baca Selengkapnya

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

4 Oktober 2022

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

3 Oktober 2022

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.

Baca Selengkapnya

Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

2 Oktober 2022

Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

David T. Johnson, dalam bukunya mengungkapkan bahwa Amerika Serikat, melalui tangan-tangan CIA, turut terlibat dalam G30S pada 30 September 1965.

Baca Selengkapnya

Daftar Buku yang Membedah Peristiwa G30S

30 September 2022

Daftar Buku yang Membedah Peristiwa G30S

Banyak buku yang diterbitkan dalam beragam versi membahas peristiwa G30S. Di antara buku itu ada Gestapu 65 PKI, Sjam, Bung Karno Nawaksara dan G30S.

Baca Selengkapnya