Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

G30S 1965: Atribut PKI Muncul Lagi, Cuma Gaya-gayaan?

image-gnews
Massa dari Dewan Da`wah Islamiyyah Indonesia membakar logo Palu Arit saat unjuk rasa di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 31 Agustus 2015. TEMPO/Prima Mulia
Massa dari Dewan Da`wah Islamiyyah Indonesia membakar logo Palu Arit saat unjuk rasa di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 31 Agustus 2015. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, JAKARTA – Pernyataan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono perihal adanya ancaman kebangkitan komunisme di Indonesia dianggap tidak berdasar. Menurut profesor politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Haris, kondisi saat ini justru tak memungkinkan bagi ideologi yang dianut Partai Komunis Indonesia (PKI) itu tumbuh subur seperti sebelum peristiwa 1965.

“Ketakutan terhadap komunisme hanya buang-buang waktu,” kata Syamsuddin, kemarin.

Di dunia, kata Syamsuddin, komunisme bukan lagi ideologi yang berpengaruh. Perang Dingin—yang menandai perseteruan Blok Timur yang beraliran komunis dan Blok Barat yang berhaluan liberal—berakhir lebih dari 20 tahun lalu seiring dengan runtuhnya Uni Soviet.

Kini, Cina pun hanya mempraktekkan komunisme dalam bidang politik. Dalam perekonomian, Cina menganut sistem kapitalisme seperti Amerika Serikat. “Dunia sudah meninggalkan komunisme,” kata Syamsuddin.

Lima puluh tahun setelah penumpasan PKI dan simpatisannya, Jenderal Mulyono mengungkit kembali bahaya komunisme. Seperti diberitakan sejumlah media, dalam peringatan Gerakan 30 September 1965 di Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta, dua hari lalu, ia mengatakan ideologi tersebut sedang bangkit dan gerakannya akan menyusup ke segala lini.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal M.S. Fadhilah, mengatakan indikasi kebangkitan komunisme ditandai dengan munculnya kembali gambar palu-arit yang merupakan lambang PKI. “Di Jawa Tengah paling banyak,” ujar dia, kemarin.

Menurut Fadhilah, gerakan pro-PKI menyebarkan propaganda lewat pemutaran film yang menyudutkan tentara. Mereka, kata dia, membentuk opini bahwa telah terjadi pembantaian dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap anggota dan simpatisan PKI. “Tandanya cukup jelas. Mereka tak suka Pancasila dan menginginkan revolusi.”

Menurut Syamsuddin Haris, pemasangan atribut dan lambang PKI tak lebih dari gaya-gayaan. “Apa maknanya pemasangan itu? Sama sekali tak kuat,” kata Syamsuddin. Sejumlah anak muda yang bersimpati kepada PKI tak memiliki akar kuat untuk menciptakan gerakan seperti pada 1960-an. Mereka, kata Syamsuddin, hanya ingin berbeda sikap dengan kebijakan negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejarawan Anhar Gonggong juga menilai saat ini komunisme dan PKI sukar bangkit lagi. “Selama lima puluh tahun ini, zaman telah berubah. Situasinya juga sudah berbeda,” kata dia.

Bagi pengamat militer dan keamanan dari Universitas Padjadjaran, Muradi, pernyataan Jenderal Mulyono hanya untuk memperkuat posisi TNI AD. “Itu bagian dari formula politik TNI AD untuk menegaskan dedikasi dan posisi mereka,” ujar dia. Dalam dunia akademik, kata Muradi, pernyataan itu dikenal sebagai teori formulasi. Berdasarkan teori itu, TNI AD berusaha menunjukkan eksistensinya dengan cara mencari “musuh”—dalam hal ini komunisme.

Tak kunjung berakhirnya pro-kontra mengenai peristiwa 1965 mendorong pemerintahan Presiden Joko Widodo mencari penyelesaian. Walau sudah memutuskan tak akan meminta maaf kepada korban tragedi 1965, pemerintah bertekad untuk menyelenggarakan rekonsiliasi.

“Kami ingin masalah bangsa ini segera diselesaikan,” kata Jaksa Agung Muhammad Prasetyo. “Sehingga beban masa lalu bisa selesai dan segera membuka lembaran baru untuk Indonesia yang lebih baik.”

TIM TEMPO

Baca juga:
TNI  & G30 September 1965: Inilah 5 indikasi Keterlibatan Amerika!

EKSKLUSIF G30S 1965: Begini Pengakuan Penyergap Ketua CC PKI Aidit


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

9 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

45 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?


Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Petugas mengamati mesin pengolah sampah di TPS3R Ciracas setelah diresmikan Pj Gubernur Heru Budi Hartono di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari 2024. Pada 2023, Pemprov DKI Jakarta telah membangun tujuh titik TPS3R dengan fasilitas mesin pengolah sampah yang diharapkan dapat menurunkan jumlah volume sampah di TPA Bantar Gebang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.


4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

Logo Kostrad. kostrad.mil.id
4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.


Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Beberapa waktu lalu, kabar duka datang dari keluarga Ratna Sari Dewi. Menantu Dewi Soekarno dan Bung Karno atau suami Kartika, meninggal dunia di Bali pada 3 Februari 2021. Instagram/@dewisukarnoofficial
Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.


Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Film Pengkhianatan G 30S PKI dan Rumah Kades
Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?


Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Menkopolhukam Mahfud MD berbincang dengan seorang eksil seusai pertemuan rombongan pemerintah dengan para eksil Indonesia di Diemen, Belanda, pada hari Minggu, 27 Agustus, 2023. Foto: Linawati Sidarto
Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.


Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Pemberitaan mengenai Dokumen Gilchrist dan hubungannya dengan Subandrio di Canberra Times edisi 3 Oktober 1966. Foto: trove.nla.gov.au
Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?


Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Kostrad atau Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, merupakan divis elit di TNI AD. Pasukan ini terdiri atas 2 divisi yang memiliki kemampuan terjun payung, didirikan pada tahun 1961 dengan motto Dharma Putera. Kostrad menggunakan baret hijau sebagai identitas diri, dipimpin oleh perwira tinggi bintang 3. Pasukan ini tergolong sebagai pasukan elit di Indonesia, dengan segudang pengalaman tempur. TEMPO/Hariandi Hafid
Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.


Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

21 Februari 2023

Direktur Hero Supermarket Hendy dan Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi pada Badan Pangan Nasional Nyoto Nyoto Suwignyo dalam acara Launching Program Food Rescue bersama Hero Supermarket yang akan dilaksanakan di Hero Taman Alfa, Joglo, Jakarta Barat, pada Selasa, 21 Februari 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.