Gubernur Bali I Made Mangku Pastika. Antara/Bagus Andi
TEMPO.CO, Denpasar - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan dapur umum pengungsi Gunung Agung memerlukan elpiji 1,5 ton per hari guna memasak untuk kebutuhan pengungsi.
"Oleh karena itu saya meminta Hiswana Migas atau instansi terkait bisa membantunya," kata Mangku Pastika saat koordinasi dengan Komisi III DPRD Bali di Posko Pengungsian Gunung Agung di Tanah Ampo, Karangasem, Bali, Senin, 25 September 2017.
Status Gunung Agung meningkat jadi awas pada Jumat pukul 20.30 Wita. Dengan naiknya status tersebut, radius kawasan rawan bencana pun diperluas.
Pada Ahad lalu, Mangku Pastika menetapkan status tanggap darurat bencana Gunung Agung. Dengan demikian, status awas Gunung Agung dan pengungsian menjadi tanggung jawab pemerintah Provinsi.
Mangku Pastika mengatakan saat ini peralatan memasak sudah tersedia, termasuk bahan makanan, antara lain, beras, telor, mie instan dan lainnya. Tapi elpiji sangat kurang.
Made Mangku Pastika berharap bantuan elpiji untuk para pengungsi Gunung Agung tersebut segera direalisasikan. Sebab, elpiji sangat diperlukan untuk memasak makanan. "Sumbangan untuk pengungsi sudah mengalir baik pemerintah maupun instansi swasta dan perorangan. Tapi elpiji belum tersedia banyak," ucapnya.
Bantah Berikan Info Sesat PHK Toko Gunung Agung, Serikat Pekerja Minta Direksi Penuhi Hak Pegawai
26 Mei 2023
Bantah Berikan Info Sesat PHK Toko Gunung Agung, Serikat Pekerja Minta Direksi Penuhi Hak Pegawai
Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia membantah memberikan informasi menyesatkan ihwal pemutusan hubungan kerja atau PHK massal dan sepihak di Toko Buku Gunung Agung.
Toko Buku Gunung Agung Dikabarkan PHK Ratusan Karyawan, Aspek: Hanya Dapat Kompensasi Satu Kali Gaji
21 Mei 2023
Toko Buku Gunung Agung Dikabarkan PHK Ratusan Karyawan, Aspek: Hanya Dapat Kompensasi Satu Kali Gaji
Aspek Indonesia mendapatkan laporan pengaduan dan permohonan advokasi kasus PHK sepihak dan massal di PT GA Tiga Belas atau dikenal Toko Buku Gunung Agung.