TEMPO.CO, Bali - Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di daerah lereng Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, sempat terkendala karena kondisi medan yang sulit dan angin bertiup kencang.
"Pemadaman terhambat akses jalan menuju titik api. Selain itu, lokasi kawasan terbakar berada jauh di atas lereng gunung," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Jumat, 29 September 2023.
BNPB menyebutkan bahwa upaya pemadaman kebakaran di daerah lereng Gunung Agung melibatkan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran, TNI, Polri, dan Resor Pengelolaan Hutan serta masyarakat.
"Menurut laporan, pada Kamis (28 September 2023) api menyebar ke wilayah bawah, utara dan barat laut. Namun, upaya pemadaman difokuskan pada wilayah utara, sedangkan pemadaman di sisi barat laut terhambat jarak jauh dan medan yang terjal," kata Abdul.
Ia mengatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan terjadi di dua titik berbeda di bagian wilayah Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali.
Menurut dia, lahan yang terbakar berada di tapal batas lahan penduduk, jauh dari daerah pemukiman.
Pada Kamis malam, 28 September 2023, sebagian titik api berhasil dikendalikan, tetapi masih ada titik api yang menyala di area yang susah dijangkau.
Petugas melanjutkan upaya untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di lereng Gunung Agung pada hari ini, Jumat, 29 September 2023.
Selanjutnya: Awal mula kebakaran