TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menilai para menteri di kabinet Presiden Joko Widodo yang kurang menunjukkan kinerja maksimal untuk mundur dari jabatannya. "Kalau enggak mampu, silakan mengaca diri, atau mending mundur. Jangan dijewer dulu baru mundur, itu anak kecil namanya," kata Ruhut kepada Tempo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Senin, 19 Oktober 2015.
Menurut politikus Fraksi Demokrat ini, banyak menteri yang kurang menunjukkan kinerja maksimal. Namun ia menolak berkomentar karena sungkan dan memiliki kedekatan dengan menteri-menteri tersebut. "Aku enggak enak ngomongnya. Semua tahu aku dekat dengan Pak Jokowi. Aku tim suksesnya. Nanti mereka jadi enggak enak. Kan, mereka itu kawan-kawan aku semua," ujar Ruhut.
BACA JUGA
Duh, Kalla Mau Evaluasi KPK, Terlalu Banyak Tangkap Orang?
PDIP Siaga, PAN Diajak Bicara: Ada Reshuffle Kabinet?
Menurut Ruhut, merombak kabinet merupakan hak prerogatif Presiden yang tidak seharusnya dicampuri oleh siapa pun. Ruhut mengatakan hasil kocok ulang kabinet jilid I pilihan Presiden Jokowi pada Agustus 2015 menunjukkan perubahan positif. Ruhut mencontohkan, langkah positif itu antara lain penunjukan menteri baru pada sejumlah pos strategis, seperti Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan; serta Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman.
"Enggak usahlah merecoki Jokowi. Dia tahu siapa yang layak. Buktinya reshuffle kemarin siapa yang kira, nyatanya Luhut sangat brilian, itu juga maunya dia (Jokowi). Rizal Ramli, walaupun gayanya mirip Ahok, enggak apa apa, dia hebat juga," tutur Ruhut. Ruhut berharap, meski Presiden masih memberikan kepercayaan kepada para menteri yang belum bekerja maksimal, menteri-menteri tersebut dapat ikut menyesuaikan karena selama ini Ruhut menilai Presiden Joko Widodo sudah bekerja maksimal.
BERITA MENARIK
Wanita Ini Bangun, Potong Jari Anak Tetangga, dan Tidur Lagi
SATU TAHUN JOKOWI-JK, Menteri Tjahjo: Rupiah Kembali Menguat
"Pak Jokowi itu sudah bekerja keras. Kalau ibarat sepeda motor, dia sudah berjalan 180 kilometer per jam. Namun para pembantunya saya mohon juga mengikuti, jangan kecepatannya 60 kilometer per jam-lah, kasihan Jokowi," ucap Ruhut. Selain itu, meski enggan menyebutkan nama, Ruhut meminta para menteri lebih berkaca pada kemampuan mereka dalam mengemban tugas dan tak segan untuk mundur dari jabatan bila dirasa tak mampu mengembannya.
"Siapa pun yang ditunjuk, bekerjalah dengan baik. Kalau enggak mampu, silakan mengaca diri, atau mending mundur saja. Jangan dijewer dulu baru mundur, itu anak kecil namanya," ujar mantan anggota Komisi Hukum DPR itu.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI
SIMAK PULA
TRAGEDI MINA: Mengerikan, Korban Tewas Menjadi 2.110
Biksu Wanita Hidup Foya-foya dari Uang Biaranya Sendiri