TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi merespons hubungannya dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang saat ini berada pada titik terendah. Bahkan pada 2 Mei lalu, Jokowi sengaja tak mengundang Surya saat bertemu para ketua umum partai koalisi di Istana Merdeka, Jakarta.
"Saya biasa saja," kata Jokowi seraya senyum saat ditemui usai penanaman mangrove serentak secara nasional di Taman Wisata Alam Mangrove Angke, Jakarta Utara, Senin, 15 Mei 2023.
Tidak ada kalimat lain yang disampaikan Jokowi menjawab soal hubungannya dengan Surya ini. Bahkan, Jokowi memastikan belum ada rencana untuk bertemu Surya lagi dalam waktu dekat ini.
Jokowi sebut bisa saja reshuffle menteri dari NasDem
Akan tetapi ketika ditanya apakah ada kemungkinan reshuffle akan menyasar menteri dari NasDem, Jokowi tidak membantahnya. "Ya bisa saja," kata kepala negara.
Cerita Surya Paloh soal renggangnya hubungan dengan Jokowi
Sebelumnya, Majalah Tempo edisi 14 Mei memuat laporan soal renggangnya hubungan Surya dan Jokowi dalam beberapa waktu terakhir. Surya mengakui hubungannya dengan Jokowi sedang berada di titik terendah.
Partainya memang terang benderang menolak perpanjangan masa jabatan presiden yang didukung partai-partai koalisi. Puncaknya, ketika ia mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden.
"Tidak ada isu lain yang membuat hubungan jadi merenggang," kata Surya dalam wawancara bersama Tempo di kantornya di lantai 20 NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Mei 2023.
Kepada Tempo, Surya bicara panjang lebar soal seputar hubungannya dengan Presiden Jokowi beberapa waktu terakhir. Bersamaan dengan itu, isu reshuffle atau kocok ulang menteri asal Partai NasDem pun ikut mencuat.
"Saya katakan, yang paling baik adalah ketika trust di antara kita masih terjaga. Saya lebih mengharapkan itu," kata Surya saat ditanya apakah NasDem akan menarik semua menterinya jika ada satu saja yang dicopot dari kabinet. "Kalau itu sudah tidak ada, barangkali akan sulit sekali," kata dia menambahkan.