TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) , Tengku Zulkarnaen, mengatakan MUI belum bisa memberikan pernyataan apapun terkait pembakaran gereja HKI Deleng Lagan di Aceh Singkil, karena masih menunggu laporan lengkap dari MUI Aceh. "Takutnya nanti malah memperkeruh suasana," kata Tengku saat dihubungi pada Rabu 14 Oktober 2015.
Lebih lanjut, Tengku mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan tidak mudah diprovokasi oleh pihak manapun. "Masing-masing menjaga diri," ujarnya. Selain itu kepada umat Islam di Aceh, Tengku mengingatkan agar menghormati dan tidak mengganggu ibadah umat agama lain.
Tengku juga mengatakan bahwa jika ada umat beragama yang ingin mendirikan rumah ibadah, hendaknya mengikuti hukum yang berlaku dengan cara membuat izin mendirikan bangunan. "Mau bikin mesjid juga harus ada izinnya, ketika aturan negara dilanggar harus ada sanksinya," Tengku menjelaskan.
Ke depannya, Tengku berharap tidak ada lagi insiden seperti ini. "Kita ini enggak kemana-mana, kita tinggal di Indonesia bersama-sama, mari kita hidup rukun, karena itulah Indonesia," Tengku menambahkan.
Pada Selasa siang kemarin, ratusan orang mendatangi gereja HKI Deleng Lagan di Aceh Singkil dan kemudian melakukan pengrusakan serta pembakaran gereja tersebut, akibat peristiwa tersebut dilaporkan 2 orang meninggal.
Le Minerale dan MUI DKI Jakarta Salurkan Galon Air Mineral untuk Korban Kebakaran Manggarai
25 hari lalu
Le Minerale dan MUI DKI Jakarta Salurkan Galon Air Mineral untuk Korban Kebakaran Manggarai
Le Minerale bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta memberikan bantuan 2.600 galon air Le Minerale untuk korban kebakaran Manggarai, di Rumah Susun Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Jumat, 23 Agustus 2024.