EKSKLUSIF: Kisah Kolonel TNI Tembak Leher Ketua CC PKI Aidit  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 4 Oktober 2015 19:44 WIB

Dipa Nusantara Aidit. wikipedia. org

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seorang petinggi Corps Polisi Militer atau CPM Tentara Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yoyakarta ketika G30S 1965 pecah, Kolonel Ms menyatakan ia yang mengeksekusi mati Ketua Committee Central Partai Komunis Indonesia Dipa Nusantara Aidit. Ms meletupkan pistol sehingga Aidit tewas setelah ditangkap di Solo pada 22 November 1965.

Ms menembak mati Aidit sehari setelah ditangkap, 23 November 1965. Ms mengeksekusi Aidit dengan menggunakan pistol pada jarak yang sangat dekat. Ia menembak tepat di leher Aidit. Ketika pistol menyalak, tangan Aidit diborgol.

Baca juga:
G30S: Alasan Intel Amerika Incar Sukarno, Dukung Suharto
G30S:Kisah DiplomatAS yang Bikin Daftar Nama Target Di-dor!

Sembari bangga bercerita ihwal itu, Ms pernah memamerkan pistol untuk mengeksekusi Aidit ini kepada seorang kawannya, yang juga pelaku sejarah Peristiwa 1965. Selanjutnya, pelaku sejarah G30S itu mengungkapkan penuturan Ms itu kepada Tempo di rumahnya di Yogyakarta pada Sabtu 26 September 2014 lalu. Ms meninggal pada tahun 2010. “Ia berkawan baik dengan saya,” kata sahabat Ms itu.


Baca juga:
Omar Dani: CIA Terlibat G30S 1965 dan Soeharto yang Dipakai
Kisah Salim Kancil Disika, Disetrum, TakTewas: Inilah 3 Keanehan

Tentang eksekusi mati Aidit ini, Majalah Tempo terbitan 7 Oktober 2007 pernah menuliskannya. Demi menyergap Aidit, Soeharto memerintahkan Yasir Hadibroto, komandan Brigade IV Infanteri. Yasir yang belakangan menjadi gubernur Lampung, pernah mengakui sebagai pengeksekusi Aidit.


Selanjutnya: setelah menginterograsi Aidit...


<!--more-->
Setelah menangkap dan menginterogasi Aidit, Yasir kebingungan, selanjutnya harus bagaimana. Aidit berkali-kali minta bertemu dengan Presiden Sukarno. Yasir tak mau. ”Jika diserahkan kepada Bung Karno, pasti akan memutarbalikkan fakta sehingga persoalannya akan jadi lain,” kata Yasir seperti dikutip Abdul Gafur dalam bukunya, Siti Hartinah Soeharto: Ibu Utama Indonesia.


Baca juga:
G30 S 1965: Benarkah Amerika Bikin Daftar Orang-orang yang Dibunuh?
EKSKLUSIF G30S 1965: Begini Pengakuan Penyergap Ketua CC PKI Aidit


Akhirnya, pada pagi buta 23 November 1965 keesokan harinya, Yasir membawa Aidit meninggalkan Solo menuju ke arah Barat. Mereka menggunakan tiga jip. Aidit yang diborgol berada di jip terakhir bersama Yasir. Saat terang tanah iring-iringan itu tiba di Boyolali. Tanpa sepengetahuan dua jip pertama, Yasir membelok masuk ke Markas Batalyon 444. Tekadnya bulat. ”Ada sumur?” tanyanya kepada Mayor Trisno, komandan batalyon.

Trisno menunjuk sebuah sumur tua di belakang rumahnya. Ke sana Yasir membawa tahanannya. Di tepi sumur, dia mempersilakan Aidit mengucapkan pesan terakhir, tapi Aidit malah berapi-api pidato.


Advertising
Advertising

Baca juga:
Omar Dani: CIA Terlibat G30S 1965 dan Soeharto yang Dipakai
Kisah Salim Kancil Disika, Disetrum, TakTewas: Inilah 3 Keanehan


Ini membuat Yasir dan anak buah marah. Maka: dor! Dengan dada berlubang tubuh gempal Menteri Koordinasi sekaligus Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara itu terjungkal masuk sumur.

SHINTA MAHARANI


Baca juga:
G30S 1965: Ini Alasan Amerika Mengincar Sukarno
G30S:Kisah Diplomat AS yang Dituduh Bikin Daftar Nama Target









Berita terkait

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

48 hari lalu

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.

Baca Selengkapnya

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.

Baca Selengkapnya

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

21 Oktober 2023

Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

Promosi pariwisata daerah disebut menjadi bagian tak terpisahkan dari program touring HDCI Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?

Baca Selengkapnya

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.

Baca Selengkapnya

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.

Baca Selengkapnya

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

4 Oktober 2022

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

3 Oktober 2022

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.

Baca Selengkapnya