TEMPO Interaktif, Jakarta: Para tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nusantara Bangkit meminta pemerintah menerima kritik dari masyarakat dengan baik. "Penguasa jangan tipis telinga," kata Megawati Soekarnoputri, mewakili para tokoh, setelah pertemuan di kediamannya, Jalan Teuku Umar 27, Jakarta, Jumat (9/12).Menurut Ketua Umum PDI Perjuangan itu, Gerakan Nusantara memantau semua yang dilakukan oleh pemerintah. Mereka pun melihat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kini banyak dikritik.Ia menjelaskan, ia dan Abdurrahman Wahid pernah menjadi presiden sehingga pernah menerima kritik. "Malah Gus Dur (Wahid) kalau dikritik membalas dengan guyon," ujarnya. Wahid, yang berdiri di sampingnya, tertawa.Seluruh tokoh Gerakan Nusantara hadir yakni Mega, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Abdurrahman Wahid, mantan ketua DPR Akbar Tandjung, dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn.) Wiranto. Ada pula bekas aktivis 1974, Hariman Siregar. Sejumlah tokoh PDIP ikut dalam pertemuan yakni Taufiq Kiemas, Pramono Anung Wibowo, Tjahjo Kumolo, Izedrik Emir Moeis, Daryatmo Mardiyanto, dan Budiman Sudjatmiko.Pertemuan menghasilkan "Pernyataan Teuku Umar 27". Isinya, mereka prihatin atas kondisi ekonomi masyarakat yang semakin berat aibat kenaikan harga bahan bakar minyak pada 30 September 2005. Keresahan sosial terjadi di sejumlah daerah sehingga berpotensi terjadi konflik horisontal. Jobpie Sugiharto