Temuan Ombudsman Soal Kelemahan Ujian Nasional

Reporter

Minggu, 30 November 2014 05:36 WIB

Seorang siswa SMK Negeri 4 Makassar menyemprotkan cat ke pakaian rekannya ketika merayakan kelulusan Ujian Nasional (UN) di Makassar, (20/5). TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO , Jakarta:Ombudsman Republik Indonesia (ORI) telah menyiapkan banyak data mengenai kelemahan Ujian Nasional (UN) untuk menjadi pertimbangan pemerintah dalam menggelar program evaluasi siswa secara nasional ini. Komisioner Bidang Penyelesaian Laporan dan Pengaduan ORI, Budi Santoso, mengatakan lembaganya kebanjiran laporan mengenai UN di setiap tahun.

"Apabila dilanjutkan, banyak yang wajib diperbaiki," kata Budi kepada wartawan di Yogyakarta pada Sabtu, 29 November 2014.

Namun, kalau pemerintah akan menghapus UN, Budi menambahkan, alternatif model evaluasi bagi peserta didik lainnya harus segera dibentuk. Sistem evaluasi pengganti ada beragam pilihan. "Jadi, ada dua pilihan bagi pemerintah soal UN," kata dia.(Baca: Menteri Anies Ditantang ICW Hapus Ujian Nasional)

Budi memperkirakan keputusan pemerintah bisa bergantung pada perpaduan penilaian Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) terhadap UN. JK selama ini terkenal pendukung utama pelaksanaan UN karena menganggap perlu ada standardisasi penilaian prestasi akademik siswa yang berlaku di level nasional. "Sementara Jokowi, sepertinya tidak happy dengan pelaksanaan UN," kata dia.(Baca: Surabaya Jadi Percontohan Ujian Nasional Online)

Meskipun demikian, Budi menyarankan pemerintah memanfaatkan analisis ORI terhadap banyak laporan terkait UN sebagai salah satu sumber pertimbangan dalam mengkaji ulang program itu. Salah satunya, fakta ORI terus menerima pengaduan masyarakat mengenai banyaknya kecurangan di pelaksanaan UN. "Yang banyak dari Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan Medan," kata dia.

Pada UN 2013 lalu misalnya, menurut Budi, ORI menemukan indikasi kebocoran kunci jawaban soal UN di Jawa Barat yang melibatkan oknum perusahaan percetakan. Sebagian bocoran kunci jawaban, yang beredar di sejumlah daerah, juga terbukti benar. "Saat kami cocokkan dengan soal, banyak bocoran jawaban itu memang benar," kata dia.(Baca: Ombudsman: Kurikulum 2013 Membebani Guru dan Siswa)

Bahkan, hasil temuan ORI di kawasan Jabodetabek menunjukkan sejumlah pelanggaran aturan UN terus terjadi. Misalnya, banyak siswa masih diizinkan oleh panitia membawa perangkat seluler saat ujian berlangsung. Padahal, perangkat itu bisa berfungsi jadi sarana bertukar jawaban, kalkulator dan mencontek.

Dia menambahkan persoalan pelaksanaan UN selama ini bukan hanya di maraknya kecurangan peserta ujian. Sebagian panitia juga kerap tidak menaati prosedur resmi sehingga melanggar peraturan menteri mengenai pelaksanaan UN.

Budi mengatakan pengkajian ulang UN merupakan salah satu materi yang akan dibahas oleh lembaganya bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan. Dalam waktu dekat, ORI berencana menyerahkan rekomendasi perbaikan layanan pendidikan ke Kemendikbud yang berkaitan dengan tujuh tema masalah.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM



Berita Lain
Media Jiran: Jokowi Pakai Jurus 'Ganyang Malaysia'
Jokowi dan SBY Seolah Saling 'Sindir' di Medsos
Kapal Diusir, Media Jiran Tuding Jokowi Sekutu AS
3 Cerita Manis dan Pahit Malaysia di Era Jokowi





Berita terkait

Dugaan Maladministrasi Seleksi Anggota Bawaslu Solo Dilaporkan ke Ombudsman RI

27 Agustus 2023

Dugaan Maladministrasi Seleksi Anggota Bawaslu Solo Dilaporkan ke Ombudsman RI

Latar belakang pelaporan itu berkaitan dengan adanya kejanggalan dalam tahapan seleksi anggota Bawaslu Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Orang Tua Keberatan Uang Sekolah, Ombudsman NTT: Bedakan Pungutan dan Sumbangan

4 Agustus 2023

Orang Tua Keberatan Uang Sekolah, Ombudsman NTT: Bedakan Pungutan dan Sumbangan

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur Darius Beda Daton mengingatkan penyelenggara sekolah.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Temukan Administrasi Tanah IKN Kacau, Berikut Seluk-beluk Lembaga Ombudsman

30 Juli 2023

Ombudsman Temukan Administrasi Tanah IKN Kacau, Berikut Seluk-beluk Lembaga Ombudsman

Ombudsman kemudian menyarankan agar pemerintah lebih memperjelas semua wilayah IKN sebelum ibu kota baru ini terbentuk.

Baca Selengkapnya

Ombudsman: Insentif Kendaraan Listrik Dinanti Masyarakat

14 Februari 2023

Ombudsman: Insentif Kendaraan Listrik Dinanti Masyarakat

Jajak pendapat Komisi Ombudsman menunjukkan, 90 persen responden menyatakan setuju dengan pemberian insentif kendaraan listrik bagi konsumen.

Baca Selengkapnya

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

24 Agustus 2022

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).

Baca Selengkapnya

Ombudsman Umumkan Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Pemerintah

29 Desember 2021

Ombudsman Umumkan Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Pemerintah

Acara Ombudsman ini dilakukan sebagai upaya percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Baca Selengkapnya

Cegah Penyelewengan Subsidi Pupuk, Ombudsman Sarankan Ada Tim Pengawas Gabungan

30 November 2021

Cegah Penyelewengan Subsidi Pupuk, Ombudsman Sarankan Ada Tim Pengawas Gabungan

Ombudsman Republik Indonesia menyarankan pembentukan tim pengawas gabungan untuk mencegah adanya penyelewengan dari program pupuk bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Kesedihan Novel Baswedan: Pemerintah Diam, Wibawa Hukum Jatuh

1 Oktober 2021

Kesedihan Novel Baswedan: Pemerintah Diam, Wibawa Hukum Jatuh

Novel Baswedan dkk per 30 September tak lagi sebagai pegawai KPK. Ia mengatakan sedih, bukan karena dirinya diberhentikan pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Sarankan Lansia di DKI Daftar Vaksinasi Covid-19 Lewat RT, Sebab..

8 Maret 2021

Ombudsman Sarankan Lansia di DKI Daftar Vaksinasi Covid-19 Lewat RT, Sebab..

Teguh mengatakan sampai hari ini banyak menerima keluhan para lansia tak bisa vaksinasi Covid-19 setelah mendaftar online lewat situs Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Alvin Lie Sebut Alasan Kemenkumham Soal Harun Masiku Tak Rasional

20 Februari 2020

Alvin Lie Sebut Alasan Kemenkumham Soal Harun Masiku Tak Rasional

Anggota Ombudsman Alvien Lie mengatakan alasan Kemenkumham soal kepulangan Harun Masiku tak masuk akal.

Baca Selengkapnya