Pilkada, Pengamat: Demokrat Lakukan Bunuh Diri

Reporter

Editor

Zed abidien

Sabtu, 27 September 2014 07:25 WIB

Ketua Sidang Priyo Budi Santoso saat mengetuk palu memutuskan Pilkada dipilih melalui DPRD saat rapat paripurna dengan agenda pembahasan pengesahan RUU Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Jumat 26 September 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengamat politik dari Fisipol UGM, Mada Sukmajati menilai aksi walk out (WO) anggota Fraksi Partai Demokrat saat voting Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada merupakan pelanggaran etika politik yang keterlaluan.


Menurut Mada, sikap itu semakin melemahkan kredibilitas Partai Demokrat sekaligus komitmen politiknya bagi demokrasi yang bersih dari korupsi. "Itu bunuh diri bagi Partai Demokrat, citranya dimata publik semakin memburuk," kata Mada, Jumat, 26 September 2014. (Baca: Pilkada, PPP: Demokrat Mainkan Skenario Prabowo)


Dia mengingatkan publik tidak akan melupakan keputusan mayoritas anggota Fraksi Partai Demokrat yang menyebabkan Pilkada lewat DPRD sah mendapatkan legitimasi melalui undang-undang. (Baca: RUU Pilkada, Demokrat Dinilai Bohongi Publik)


Apalagi sikap itu muncul setelah beberapa kali petinggi Partai Demokrat, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menyatakan mendukung Pilkada langsung. "Itu cara berpolitik yang kampungan dan machiavellian," ujar Mada. (Baca: RUU Pilkada, SBY Kecewa Voting DPR)


Padahal, menurut Mada, pembahasan RUU Pilkada merupakan momentum bagi Partai Demokrat untuk memperbaiki citranya di depan publik setelah banyak pengurusnya terjerat kasus korupsi.


Advertising
Advertising

Namun, dengan aksi walk out dari ruang sidang pembahasan RUU Pilkada, pada Jumat dini hari, 26 September 2014, momentum itu hilang. "Mereka blunder, rakyat tidak akan lupa," ujar dia.

Menurut Mada, Pilkada DPRD berpeluang besar memperkuat oligarki politik di daerah. Dia menilai sikap Fraksi Demokrat, yang tidak tegas menolaknya dengan aksi meninggalkan ruang sidang, menandakan partai tersebut mendukung Pilkada DPRD. "Mereka memberikan tontonan pembodohan politik bagi publik," kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita terkait

Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

22 Agustus 2016

Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

Bawaslu telah meminta Mendagri Tjahjo Kumolo untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan dana hibah pengawasan pilkada 2015.

Baca Selengkapnya

KPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan  

12 Juli 2016

KPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan  

Hadar bakal meminta bantuan Direktorat Pendudukan dan Catatan Sipil memastikan keberadaan pendukung calon perseorangan.

Baca Selengkapnya

Kajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada  

29 Juni 2016

Kajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada  

KPK melakukan penelitian dengan mewawancarai 286 calon yang kalah pada pilkada. Ini temuannya.

Baca Selengkapnya

Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan  

19 Juni 2016

Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan  

Polisi mengevakuasi anggota KPUD Muna keluar dari TPS sambil melepaskan tiga tembakan ke udara.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna  

19 Juni 2016

Hari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna  

Ini merupakan pemungutan suara ulang yang kedua kali akibat saling gugat dua pasangan calon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Pilkada, Bawaslu Kini Bisa Periksa Politik Uang  

6 Juni 2016

Revisi UU Pilkada, Bawaslu Kini Bisa Periksa Politik Uang  

Bawaslu kini bisa memeriksa kasus politik uang dalam pilkada.

Baca Selengkapnya

Syarat Calon Perorangan Dipersulit, Ini Kata Pendukung Garin  

6 Juni 2016

Syarat Calon Perorangan Dipersulit, Ini Kata Pendukung Garin  

Pendukung Garin menilai seharusnya DPR sebagai wakil rakyat membuat aturan yang lebih bermutu.

Baca Selengkapnya

Disahkannya UU Pilkada Dinilai Memicu Potensi Konflik  

5 Juni 2016

Disahkannya UU Pilkada Dinilai Memicu Potensi Konflik  

Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menilai, ada persoalan yang akan terjadi seusai DPR mengesahkan UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Pilkada Akhirnya Disahkan, Ini Reaksi PKS  

2 Juni 2016

Undang-Undang Pilkada Akhirnya Disahkan, Ini Reaksi PKS  

PKS sebelumnya menilai anggota DPR yang maju ke pilkada tak perlu mundur dari keanggotaan di Dewan, melainkan hanya perlu cuti.

Baca Selengkapnya

DPR Sahkan Undang-Undang Pilkada

2 Juni 2016

DPR Sahkan Undang-Undang Pilkada

DPR akhirnya mengesahkan undang-undang tentang pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota dalam sidang paripurna hari ini.

Baca Selengkapnya