Kisruh KBS Sudah 23 Tahun, Satwa pun Jadi Korban  

Reporter

Minggu, 9 Februari 2014 10:44 WIB

Michael, seekor Singa Afrika yang mati tergantung di dalam kandangnya di Kebun Binatang Surabaya, 7 Januari 2014. Dok. PKBSI

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan bahkan ratusan satwa langka koleksi Kebun Binatang Surabaya menjadi korban. Ketidaksejahteraan satwa ini terjadi akibat 33 tahun kemelut pengelolaan Kebun Binatang Surabaya tak berhenti.

Pendapatan miliaran rupiah masuk kantong pengelola KBS, sementara kandang hewan dibiarkan sempit, lembap, dan gelap. Pakan pun tak terurus. Tak aneh, setiap kali konflik memuncak, jumlah binatang yang mati meningkat.

Buruknya pengelolaan KBS adalah buntut dari konflik panjang sejak era Stany Soebakir memimpin taman satwa itu. Konflik pertama meletup pada 1997. Seperti dilansir investigasi majalah Tempo edisi 3 Februari 2014, konflik terjadi setelah beredar kabar bahwa pengelola berencana menukar guling lahan KBS dengan sebidang tanah seluas 100 hektare di Jurang Kuping, Surabaya Barat.(Baca: Saling Serang Lima Kubu)

“Saya ingat sudah ada beberapa pertemuan membahas masalah tukar guling ini,” kata Komang Wiyasa, pengurus KBS periode itu, kepada Tempo Desember lalu.

Menurut Komang, pucuk pimpinan Kebun Binatang saat itu adalah Mohamad Said, didampingi Stany Soebakir sebagai ketua harian. Saat itu sebagian pengurus tak setuju KBS pindah. Pro-kontra merebak, hewan pun mulai telantar.

Pada 2001, untuk melindungi aset tanahnya, perkumpulan menghibahkan tanah KBS ke Pemerintah Kota Surabaya. “Saya tidak tahu apa deal-nya waktu itu,” ujar Komang. Dia kemudian diangkat menjadi ketua harian menggantikan Stany.

Namun konflik tak mereda. Pada 2009, konflik baru muncul. Masalahnya lagi-lagi soal pengelolaan aset. Sebagian pengurus menolak laporan pertanggungjawaban keuangan Stany Soebakir. Ketika para pengurus sibuk saling gugat ke pengadilan, hewan KBS mulai berguguran. (Baca: Survei Pendapat Masyarakat Ihwal Konflik di KBS)

Waktu itu Wali Kota Surabaya Bambang D.H. gagal memediasi kubu Stany dan Basuki. Kementerian Kehutanan turun tangan mengambil alih KBS. Pemerintah menunjuk Tim Pengelola Sementara yang diketuai Direktur Taman Safari Indonesia Tony Sumampau.

Tony merombak manajemen, memecat puluhan karyawan, mengurangi jumlah binatang, dan menggenjot pemasukan. Langkah Tony mengundang kontroversi. Dia dicurigai membawa kepentingan bisnis Taman Safari untuk mengakuisisi KBS.

Juli 2013, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengambil alih KBS secara sepihak. Meski tak punya pengetahuan tentang pengelolaan lembaga konservasi, Risma ingin KBS dikelola pemerintah kota saja. Namun upaya pembenahan Risma belum selesai karena kewenangan Risma disoal. (Baca: Risma Akan Kelola KBS Pakai Standar Internasional)

Sejumlah hewan jadi korban. Pada November 2013 saja, seekor komodo, jaguar, dan rusa mati. Seekor singa Afrika, harimau Belanga, dan komodo mati dalam dua bulan terakhir. (Baca: 84 Satwa Kebun Binatang Surabaya 'Menanti Ajal') dan (Baca: Wali Kota Diberi Izin Konservasi Bonbin Surabaya)

Agus Supriyanto | Arief Rizqi Hidayat




Berita terkait

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.

Baca Selengkapnya

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Kebun Binatang Surabaya Buka Lagi

27 Juli 2020

Hari Ini Kebun Binatang Surabaya Buka Lagi

Pengunjung Kebun Binatang Surabaya yang memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius akan diminta menuju ruang pelayanan kesehatan

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Surabaya Buka awal Juli 2020, Cuma 3 Jam

26 Juni 2020

Kebun Binatang Surabaya Buka awal Juli 2020, Cuma 3 Jam

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini masih mematangkan prosedur protokol kesehatan di Kebun Binatang Surabaya.

Baca Selengkapnya

Risma Beri Nama Bayi Gajah Kebun Binatang Surabaya Dumbo

31 Juli 2019

Risma Beri Nama Bayi Gajah Kebun Binatang Surabaya Dumbo

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memberi nama Dumbo pada bayi gajah Sumatera yang lahir di Kebun Binatang Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.

Baca Selengkapnya

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.

Baca Selengkapnya