Pupuk Langka, Petani Tak Siap Beralih ke Organik  

Reporter

Rabu, 8 Januari 2014 12:04 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Banyuwangi - Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sapuan, mendesak Kementerian Pertanian menjelaskan secara terbuka kepada petani atas pengurangan jatah pupuk bersubsidi pada 2014.

Pengurangan jatah secara sepihak itu menyulitkan petani dan akan mengurangi produksi padi. "HKTI akan berkirim surat ke pemerintah meminta penjelasan," kata Sapuan, Rabu, 8 Januari 2014.

Menurut Sapuan, petani belum siap sepenuhnya beralih ke pupuk organik berbahan kotoran ternak. Saat ini luas lahan pertanian berbasis organik masih di bawah 1 persen dari 66 ribu hektare luas sawah di Banyuwangi. Seharusnya pengurangan jatah pupuk kimia diikuti dengan kebijakan pemerintah untuk menyediakan bahan pupuk organik.

Sapuan menjelaskan, tingginya ketergantungan petani terhadap pupuk kimia merupakan warisan sejak pemerintah Orde Baru. Pupuk kimia dipakai untuk mempercepat produksi padi, tetapi dampaknya dapat mengurangi unsur hara tanah. Saat ini unsur hara tanah pertanian di Banyuwangi tersisa 0-2 persen. "Tahun 1970-an unsur hara tanah 5 persen," ujarnya.

Akibat merosotnya unsur hara tanah, maka pemakaian pupuk kimia semakin bertambah. Lima tahun lalu pemakaian pupuk urea hanya 2 kuintal per hektare, sedangkan saat ini telah mencapai 3-4 kuintal per hektare. "Kebutuhan pupuk kimia terus bertambah tiap tahun," ucap Sapuan.

Kementerian Pertanian tahun 2014 mengurangi jatah seluruh jenis pupuk bersubsidi rata-rata 27 persen. Pupuk urea hanya disetujui 52.468 ton dari usulan 72.357,19 ton. Pupuk SP.36 dari usulan 10.419,39 ton hanya direalisasikan 8.989 ton. Pupuk ZA dari usulan 20.312,44 ton hanya disetujui 15.370 ton.

Pupuk NPK hanya dijatah 21.931 ton dari usulan 26.289,11 ton. Tak hanya pupuk kimia, Kementerian Pertanian juga membatasi jatah pupuk organik sebanyak 11.342 ton dari usulan 19.474,48 ton.

Ketua Kelompok Petani Citosari, Kecamatan Tegalsari, Hartoyo, mengatakan baru 20 persen dari 85 hektare luas sawah milik anggotanya yang menggunakan pupuk organik. Menurut dia, petani umumnya enggan membuat pupuk organik karena terlalu rumit. "Petani butuh yang cepat," tuturnya.

Hartoyo mengatakan saat ini petani di daerahnya mulai kebingungan mendapatkan pupuk. Sebab, di beberapa kios di wilayahnya stok pupuk mulai kosong.

IKA NINGTYAS




Berita Terpopuler Lainnya:

Abraham Samad Marah Anas Mangkir Diperiksa KPK
Uang Suap Rudi Mengalir ke Sutan Bhatoegana
Anas Sudah di Area Gedung KPK, Kenapa Tak Masuk?
Bantah ke Cikeas, Denny Tuntut PPI Minta Maaf

Berita terkait

Mentan Ajak Semua Pihak Awasi Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal

8 hari lalu

Mentan Ajak Semua Pihak Awasi Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal

Semua pihak diminta berkontribusi pada merah putih di sektor pangan, termasuk para wartawan

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

10 hari lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

10 hari lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

12 hari lalu

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional

13 hari lalu

Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) siap berkolaborasi mempercepat tanam guna mendapatkan produksi yang maksimal.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

21 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

21 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

21 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

24 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

28 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya