TEMPO.CO, Jakarta - Pius Lustrilanang, bekas aktivis pro-demokrasi, yang pernah diculik Tim Mawar Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat, yang saat itu berhubungan dengan Prabowo Subianto. Bagaimana kemudian dia bisa menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Gerindra yang didirikan Prabowo?.
Kepada Wayan Agus Purnomo dari Tempo, Pius menceritakan awal kedekatannya dengan Prabowo. Berikut ini penjelasan lengkap Pius.
Bagaimana Anda bisa masuk Gerindra?
Ini adalah pertanyaan yang sering muncul dari kawan-kawan Facebook yang baru saya add. Biasanya mereka segera saya minta untuk melihat galeri foto perjalanan politik saya. Jika setelah melihat mereka masih bertanya juga, saya akan menjawab dengan pertanyaan juga. Kenapa rupanya? Emang ada yang salah dengan saya masuk Gerindra? “Aneh,” kata mereka. Mengapa korban penculikan, kok, memilih bergabung dengan penculiknya.
Adalah sesuatu yang aneh memang jika penculikan itu terjadi seminggu, atau sebulan yang lalu. Tapi buat saya, membandingkan pilihan saya sekarang dengan kejadian 10 tahun yang lalu justru adalah sebuah keanehan. Where have you been? But, okelah, mari flashback ke kejadian 10 tahun yang lalu. Ini kisah saya.
Bagian Pertama:
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaDitugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno
5 Maret 2018
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.
Baca SelengkapnyaFadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi
2 Maret 2018
Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.
Baca SelengkapnyaKetika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi
1 Maret 2018
Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.
Baca SelengkapnyaPilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu
1 Maret 2018
Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSoal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama
27 Februari 2018
Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaGerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres
26 Februari 2018
Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaBambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal
26 Februari 2018
Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.
Baca SelengkapnyaJokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo
24 Februari 2018
Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.
Baca Selengkapnya