Petugas dan saksi menerawang surat suara saat penghitungan suara Pemilihan Kepala Daerah Pilkada Gubernur Bali di Denpasar (15/5). Hasil kemenangan Pilkada Bali belum bisa diprediksi sampai hari ini. ANTARA/Nyoman Budhiana
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas berharap masyarakat Bali bersabar menunggu hasil penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum untuk menentukan pemenang pemilihan gubernur dan wakil gubernur Bali.
"Mari kita tunggu hasil perhitungan resmi oleh KPU Provinsi Bali sambil terus menjaga bersama agar suasana tetap kondusif," kata Ibas melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 16 Mei 2013.
Menurut Ibas, selisih suara tipis dari hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan bahwa pasangan kandidat calon gubernur dan wakil gubernur Bali berkualitas dan didukung masyarakat setempat. "Apapun hasilnya nanti, keputusan resmi KPU harus dihormati. Para kandidat mesti terus dapat bersinergi untuk membangun dan memajukan Bali," ujarnya.
Ibas juga mendorong KPU agar bisa menjalankan tugas dan kewajibannya dengan profesional, adil, objektif, dan transparan. "Sehingga masyarakat Bali dapat menerima hasil pesta demokrasi di Bali," kata dia.
Dua hasil hitung cepat menunjukkan hasil berbeda untuk pemilihan gubernur Bali, Rabu 15 Mei 2013, kemarin. Hasil hitung cepat versi Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), memenangkan pasangan Anak Agung-Dewa unggul dengan 50,31persen atas pasangan Made Mangku-Sudikerta 49,69 persen.
Sedangkan penghitungan cepat Indonesia Research Centre (IRC) menunjukkan hasil berbeda. Hasilnya, 50,01 persen untuk pasangan Made Pastika dan 49,99 persen untuk Anak Agung Puspayoga. IRC mengambil 300 TPS sebagai sampel.
Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menilai, ada persoalan yang akan terjadi seusai DPR mengesahkan UU Pilkada.