TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belum sepenuhnya menyetujui usul pemerintah agar bupati dan wali kota dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Lobi tertutup antara Dewan dengan Kementerian Dalam Negeri di gedung DPR di Senayan, pada hari ini, belum berbuah kesepakatan.
"Fraksi umumnya tak setuju dengan usul pemerintah," kata Wakil Ketua Komisi Pemerintahan Abdul Hakim Naja, Rabu, 27 Maret 2013. Abdul mengatakan semua fraksi tetap menginginkan bupati dan wali kota dipilih langsung. Dalam lobi itu, kata Abdul, pemerintah agak ngotot terkait poin mekanisme pemilihan bupati dan wali kota. "Ini poin yang paling ditekankan," kata politikus PAN tersebut.
Wakil Ketua Komisi dari partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa, mengungkapkan hal serupa. Ia mengatakan fraksi-fraksi umumnya tak setuju dengan usul pemerintah. Golkar sendiri setuju bupati dan wali kota dipilih langsung, bukan dipilih oleh DPRD.
Abdul mengatakan poin mekanisme pemilihan akan dibahas lebih lanjut oleh panitia kerja pekan depan. Dewan dan pemerintah berencana membentuk tim untuk mengkaji opsi-opsi mekanisme pemilihan bupati dan wali kota.
Sebelumnya, pemerintah mengusulkan agar gubernur dipilih oleh DPRD sementara bupati dan wali kota dipilih langsung. Namun, proposal tersebut berubah. "Pekan lalu kami sudah mulai bahas, tetapi fraksi masih pikir-pikir," katanya.
ANANDA BADUDU
Berita terkait
Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah
22 Agustus 2016
Bawaslu telah meminta Mendagri Tjahjo Kumolo untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan dana hibah pengawasan pilkada 2015.
Baca SelengkapnyaKPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan
12 Juli 2016
Hadar bakal meminta bantuan Direktorat Pendudukan dan Catatan Sipil memastikan keberadaan pendukung calon perseorangan.
Baca SelengkapnyaKajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada
29 Juni 2016
KPK melakukan penelitian dengan mewawancarai 286 calon yang kalah pada pilkada. Ini temuannya.
Baca SelengkapnyaPemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan
19 Juni 2016
Polisi mengevakuasi anggota KPUD Muna keluar dari TPS sambil melepaskan tiga tembakan ke udara.
Baca SelengkapnyaHari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna
19 Juni 2016
Ini merupakan pemungutan suara ulang yang kedua kali akibat saling gugat dua pasangan calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaRevisi UU Pilkada, Bawaslu Kini Bisa Periksa Politik Uang
6 Juni 2016
Bawaslu kini bisa memeriksa kasus politik uang dalam pilkada.
Baca SelengkapnyaSyarat Calon Perorangan Dipersulit, Ini Kata Pendukung Garin
6 Juni 2016
Pendukung Garin menilai seharusnya DPR sebagai wakil rakyat membuat aturan yang lebih bermutu.
Baca SelengkapnyaDisahkannya UU Pilkada Dinilai Memicu Potensi Konflik
5 Juni 2016
Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menilai, ada persoalan yang akan terjadi seusai DPR mengesahkan UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaUndang-Undang Pilkada Akhirnya Disahkan, Ini Reaksi PKS
2 Juni 2016
PKS sebelumnya menilai anggota DPR yang maju ke pilkada tak perlu mundur dari keanggotaan di Dewan, melainkan hanya perlu cuti.
Baca SelengkapnyaDPR Sahkan Undang-Undang Pilkada
2 Juni 2016
DPR akhirnya mengesahkan undang-undang tentang pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota dalam sidang paripurna hari ini.
Baca Selengkapnya