Aset Rampasan Koruptor Nyangkut di Kejaksaan?

Reporter

Editor

Selasa, 17 Juli 2012 06:55 WIB

TEMPO/Machfoed Gembong

TEMPO.CO , Jakarta- Direktur Riset Sekretaris Nasional Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran Maulana menganggap bantahan Kejaksaan Agung terhadap data yang mereka paparkan tidak tepat. Menurut dia potensi kerugian negara yang disebabkan Kejaksaan Agung bukan berasal dari pos belanja, tetapi dari pos pendapatan. "Saya tidak tahu kenapa banyak yang tidak dirampas hartanya," ujarnya kepada Tempo, Senin 16 juli 2012. "Apakah ada permainan atau bagaimana saya tidak mengerti."

FITRA (Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran) mengungkapkan bahwa berdasarkan analisis terhadap audit Badan Pemeriksa Keuangan Tahun 2008-2010, ditemukan potensi kerugian negara Rp 16,4 trilyun akibat tata kelola keuangan yang buruk dan tidak sesuai rekomendasi BPK di kementerian dan lembaga negara.

Dari angka potensi kerugian sebesar Rp 16,4 trilyun itu, sumbangsih paling besar berasal dari Kejaksaan Agung Republik Indonesia. Kejaksaan memiliki potensi menimbulkan kerugian negara sebesar Rp5,4 trilyun.

Namun hal ini dibantah langsung oleh Jaksa Agung Basrief Arief. Basrief mengatakan bahwa menganggap tudingan lembaganya merugikan anggaran negara hingga Rp 5,4 Trilyun pada tahun 2008-2010 hanya mengada-ada. Sebab perhitungan tersebut ganjil jika dibandingkan dengan anggaran yang diperoleh Kejaksaan. "Setelah saya cek anggaran Kejaksaan, tapi kok tidak sesuai," katanya saat ditemui di kantornya, Senin 16 Juli 2012.

Dia menjelaskan, pada tahun 2008 anggaran yang diperoleh Kejaksaan adalah Rp 1,6 trilyun, tahun 2009 sebesar Rp 1,9 trilyun, dan pada tahun 2010 anggaran yang diperoleh Korps Adhyaksa bertambah menjadi Rp 2,6 trilyun. Basrief melanjutkan, anggaran Kejaksaan itu jika dijumlahkan sebesar Rp 6,1 trilyun. Sementara jika dugaan itu benar berarti hanya Rp 700 milyar anggaran yang diserap Kejaksaan.

"Kalau cuma segitu apa tidak ribut itu pegawai Kejaksaan, kan gajinya tidak dibayar, tidak ada pembangunan, bahkan beli alat tulis kantor saja susah," katanya.

Maulana menilai bantahan Basrief ini tak memiliki landasan yang kuat. Menurut dia, apa yang dipaparkan oleh FITRA adalah data resmi dalam audit BPK terhadap Kejaksaan Agung terhadap anggaran 2011 lalu. "Kalau memang Kejaksaaan Agung mengatakan seperti itu, kenapa dalam laporan BPK terdapat 427 rekomendasi yang belum ditindak lanjuti selama periode 2008-2010," ujarnya.

Ia mengatakan, dari sejumlah rekomendasi itu, sebagian besar diantaranya adalah soal penyelesaian perampasan aset-aset koruptor yang sudah diputuskan secara hukum. Dia mengatakan, dari sejumlah putusan korupsi, Kejaksaan Agung diperkirakan baru mengeksekusi harta para koruptor sebanyak kurang lebih 20 persen. "Dalam temuan Badan Pemeriksa Keuangan yang kami punya, nilai Rp 5,4 triliun itu kebanyakan karena adanya kekurangan pendapatan negara dari Kejaksaan Agung," katanya.

FEBRIYAN

Berita lain:
Kejaksaan Agung Berpotensi sebagai Lembaga Paling Korup

PT Telkom Berpotensi Jadi BUMN Terkorup
Beragam Modus Korupsi Lembaga Negara
SBY Minta Sutiyoso Bantu Foke

Jadi Supir, Dahlan Naik Mobil Listrik ke Kantor

Inilah Stategi Tiki-Taka Ala jokowi-Ahok

Berita terkait

Lelang Barang KPK Sitaan Hasil Gratifikasi, Begini Syarat dan Cara Mengikuti Lelangnya

18 Desember 2023

Lelang Barang KPK Sitaan Hasil Gratifikasi, Begini Syarat dan Cara Mengikuti Lelangnya

KPK menggelar lelang atas barang sitaan hasil gratifikasi dalam Hakordia 2023. Begini tata cara dan syarat mengikuti lelangnya.

Baca Selengkapnya

Momentum Hakordia, Ahli Hukum Nilai Kejagung Kurang Greget Tangani Kasus Korupsi

13 Desember 2023

Momentum Hakordia, Ahli Hukum Nilai Kejagung Kurang Greget Tangani Kasus Korupsi

Ahli Hukum Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar menilai kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) khususnya dalam pemberantasan korupsi kurang greget.

Baca Selengkapnya

Momentum Hakordia, Pengamat Nilai Penanganan Kasus Korupsi oleh Polri Masih Mengecewakan

13 Desember 2023

Momentum Hakordia, Pengamat Nilai Penanganan Kasus Korupsi oleh Polri Masih Mengecewakan

Herdiansyah Hamzah menulai kinerja Polri dalam pemberantasan korupsi yang masih mengecewakan publik jika dilihat secara kualitatif.

Baca Selengkapnya

KPK Beri Skor 95,75 untuk Pencegahan Korupsi di DKI, Heru Budi: Kita Sudah di Zona Tertinggi

12 Desember 2023

KPK Beri Skor 95,75 untuk Pencegahan Korupsi di DKI, Heru Budi: Kita Sudah di Zona Tertinggi

Ini tentang aplikasi yang dikembangkan oleh KPK untuk memantau capaian kinerja program pencegahan korupsi melalui perbaikan tata kelola pemerintahan.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Firli Bahuri Diundang ke Hari Antikorupsi Sedunia, tapi Tak Hadir

12 Desember 2023

KPK Sebut Firli Bahuri Diundang ke Hari Antikorupsi Sedunia, tapi Tak Hadir

KPK mengatakan telah mengundang semua insan KPK melalui email kantor, termasuk kepada Ketua nonaktif Firli Bahuri. Tapi Firli tak hadir.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta RUU Perampasan Aset Segera Diselesaikan

12 Desember 2023

Jokowi Minta RUU Perampasan Aset Segera Diselesaikan

Presiden Jokowi meminta DPR segera membahas dan menyelesaikan RUU Perampasan Aset. Mekanisme untuk pengembalian kerugian negara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Banyak Pejabat Ditangkap tapi Tak Hentikan Korupsi di Indonesia

12 Desember 2023

Jokowi Sebut Banyak Pejabat Ditangkap tapi Tak Hentikan Korupsi di Indonesia

Presiden Jokowi mengatakan sudah terlalu banyak pejabat Indonesia yang ditangkap dan dipenjarakan karena korupsi.

Baca Selengkapnya

Ketua KPK Nawawi Pomolango Sebut Butuh Sinergi untuk Berantas Korupsi

12 Desember 2023

Ketua KPK Nawawi Pomolango Sebut Butuh Sinergi untuk Berantas Korupsi

Nawawi Pomolango mengatakan, sinergi gerak dari seluruh elemen bangsa harus kembali dipimpin untuk melakukan pemberantasan korupsi bisa bergerak maju.

Baca Selengkapnya

Hari Antikorupsi Sedunia, Saut Situmorang Minta Independensi KPK Dikembalikan

12 Desember 2023

Hari Antikorupsi Sedunia, Saut Situmorang Minta Independensi KPK Dikembalikan

Saut Situmorang mengatakan hal yang perlu direfleksikan KPK di Hari Antikorupsi, seperti mengembalikan independensi KPK.

Baca Selengkapnya

Hari Antikorupsi Sedunia Diperingati Tiap 9 Desember, Ketika Dunia Sadar Harus Perangi Korupsi

9 Desember 2023

Hari Antikorupsi Sedunia Diperingati Tiap 9 Desember, Ketika Dunia Sadar Harus Perangi Korupsi

Tiap 9 Desember masyarakat internasional memperingati Hari Antikorupsi Sedunia. Begini asal mula dicetuskan PBB.

Baca Selengkapnya