TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP) menilai organisasi yang kerap melakukan tindak kekerasan seperti Front Pembela Islam (FPI) terbentuk karena kurang tersedianya lapangan pekerjaan. "Milisi-milisi itu muncul karena pengangguran begitu besar," kata Ketua Nasional Komite Pusat PRP, Anwar Ma'ruf, saat dihubungi Tempo, Selasa 21 Februari 2012.
Menurut Anwar, jika angka kemiskinan dan pengangguran semakin meningkat, organisasi-organisasi itu akan dengan mudah mencari calon-calon anggota. Mereka direkrut dengan iming-iming mendapatkan uang secara mudah serta kekuasaan semu di tengah-tengah masyarakat dengan cara menebar teror ketakutan.
Dia menambahkan pemilik modal pun akan semakin kuat posisinya karena memanfaatkan perlindungan dari organisasi-organisasi itu. Karena itu, menurut Anwar, pemerintah harus menyediakan lapangan pekerjaan bagi mereka.
"Negara wajib menyediakan lapangan pekerjaan yang layak dan bermartabat," katanya. Sejak insiden penolakan terhadap FPI yang terjadi pada 11 Februari lalu di Palangkaraya nama FPI kembali santer terdengar.
Saat itu ribuan warga menolak kedatangan rombongan FPI yang rencananya akan mendirikan cabang di Provinsi Kalimantan Tengah. Penolakan FPI juga terjadi pada 14 Februari kemarin. Saat itu sekitar 50 orang melakukan aksi damai di Bundaran HI, Jakarta Pusat. Organisasi ini dinilai sering melakukan kekerasan dan membuat kerusuhan.
NUR ALFIYAH
Berita terkait
Kuasa Hukum Korban Km 50 Sebut Penembakan Laskar FPI Sama dengan Kasus Ferdy Sambo
18 Agustus 2022
Kuasa Hukum korban KM50 Laskar Front Pembela Islam, Azis Yanuar menyamakan kasus pembunuhan laskar FPI dengan pembunuhan oleh Ferdy Sambo.
Baca SelengkapnyaJika FPI Enggan Perpanjang SKT, Mahfud MD: Itu Hak Mereka
23 Desember 2019
Tarik ulur izin FPI itu membuat Juru bicara FPI, Munarman, menegaskan pihaknya tak lagi peduli ihwal perpanjangan izin SKT.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Soal Polemik Perpanjangan Izin FPI
2 Desember 2019
Jokowi enggan menanggapi SKT FPI.
Baca SelengkapnyaIzin Perpanjangan SKT FPI Dikhawatirkan Politis
1 Desember 2019
Juru Bicara FPI mempersoalkan tak kunjung dikeluarkannya izin perpanjangan oleh Kementerian Dalam Negeri.
Baca SelengkapnyaJanji Tak Ulur Izin FPI, Ma'ruf Amin: Kan Lagi Dikaji
28 November 2019
Ma'ruf Amin mengatakan bahwa pemerintah harus mengkaji dari segala aspek sebelum mengambil keputusan terkait FPI.
Baca SelengkapnyaKasus Munarman Jubir FPI, Dugaan Penganiayaan hingga Penghinaan
10 Oktober 2019
Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman kini kembali dijadikan tersangka
Baca SelengkapnyaPetisi Viral Penolakan FPI, Ini Liku-liku Perpanjangan Izin Ormas
8 Mei 2019
Mungkinkah Kemendagri bisa menolak perpanjangan izin, dalam hal ini FPI, dan bagaimana aturan yang berlaku?
Baca SelengkapnyaFPI Sebut Rizieq Shihab Diperlakukan Seperti Tahanan Rumah
29 September 2018
Juru bicara FPI menduga perlakuan terhadap Rizieq Shihab di Arab Saudi itu atas pesanan pemerintah Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasusnya Dihentikan, Rizieq Shihab Bakal Pulang ke Indonesia
18 Juni 2018
Pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, memastikan kliennya akan pulang ke Indonesia setelah polisi memastikan tidak meneruskan penyidikan kasusnya.
Baca SelengkapnyaPolisi Nyatakan Kasus Rizieq Shihab Bisa Dibuka Kembali
17 Juni 2018
Kasus dugaan percakapan mesum Rizieq Shihab dapat dibuka kembali bila ditemukan bukti baru.
Baca Selengkapnya