Hitung Cepat: Ketua Dewan Unggul di Pemilihan Wali Kota Blitar
Reporter
Editor
Kamis, 27 Mei 2010 21:54 WIB
TEMPO Interaktif, Blitar - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Blitar Samanhudi Anwar diunggulkan sebagai calon Wali Kota Blitar dalam pemilihan wali kota hari ini. Dari perhitungan cepat yang dilakukan Forum Peduli Pilkada Bersih, Samanhudi meraup 16.060 suara.
Koordinator Forum Peduli Pilkada Bersih (FPPB) Sugeng Subianto mengatakan perhitungan tersebut didasarkan pada 400 relawan yang disebar di tiga kecamatan Kota Blitar. Samanhudi yang berpasangan dengan Purnawan Buchori dinyatakan unggul di 21 kelurahan yang tersebar di seluruh Kota Blitar. “Ini berdasarkan 50 persen suara yang masuk,” kata Sugeng dalam jumpa persnya di Sekretariat FPPB Jalan Kemuning Sananwetan Blitar, Kamis (27/5).
Menurut Sugeng, kemenangan tersebut diraih karena dukungan penuh partai pengusungnya yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa. Samanhudi sendiri tercatat sebagai Ketua Dewan Pengurus Cabang PDIP Kota Blitar. Meski belum menunjukkan hasil keseluruhan, Sugeng memastikan hitungan tersebut tidak akan keliru dari kenyataan. Sebab perhitungan tersebut telah memasukkan setengah hasil rekapitulasi di 233 tempat pemungutan suara dan 101.608 pemilih.
Pasangan kedua yang meraup perolehan suara 11.181 ditempati Anang Triono – Bambang Gunawan. Calon wali kota ini diusung oleh Golkar, Partai Kebangkitan Nasional Ulama, dan Hanura.
Sementara posisi ketiga dipegang pasangan Heru Sunaryanta - Sholih Mu’adi yang hanya mendapatkan 8.586 suara. Hasil ini cukup mengejutkan mengingat Heru Sunaryanta yang menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kota Blitar diunggulkan banyak pihak. “Apalagi Demokrat meraih suara terbanyak di Blitar,” kata Sugeng.
Kondisi yang lebih memprihatinkan menimpa Wakil Wali Kota Blitar Hendro Ermono yang berpasangan dengan Azhar Anwar. Pasangan yang diusung PPP dan PKS ini hanya meraup 4.509 suara. Sedangkan posisi buncit diduduki pasangan Zaenudin - Masrukin dari jalur independen dengan 1.193 suara. Dengan hasil ini pasangan Samanhudi – Purnawan diperkirakan meraup 30 persen suara lebih.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Blitar Abdul Basyid menolak berkomentar tentang hasil perhitungan cepat tersebut. Komisi Pemilihan Umum hanya akan menggunakan perhitungan manual sebagai dasar menentukan hasil pemilihan wali kota. “Nanti saja tunggu hasil manual,” katanya.
Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menilai, ada persoalan yang akan terjadi seusai DPR mengesahkan UU Pilkada.