TEMPO.CO, Jakarta - Istana Kepresidenan terus mempercantik diri dua hari menjelang upacara bendera 17 Agustus 2017. Suasana Istana Merdeka dan Istana Negara ramai oleh aneka bendera dan hiasan warna merah-putih. Panggung hiburan dan tenda bagi para tamu sudah tertata rapi.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan persiapan menuju upacara bendera 17 Agustus sudah 90 persen. "Tinggal penyesuaian kecil saja," kata Heru di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2017.
Heru tak merinci dengan detail saat ditanya apa yang akan menjadi pembeda pada perayaan HUT RI ke-72 di istana kepresidenan tahun ini. Ia meminta masyarakat menunggu hingga puncak acara pada 17 Agustus nanti. Hal senada disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Ia mengatakan di setiap HUT RI, Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin ada perubahan agar perayaan tidak berjalan monoton. Selain agenda utama, yaitu pengibaran bendera Merah-Putih pusaka, presiden mengharapkan ada acara kegembiraan bagi para tamu yang hadir. "Kegembiraan bentuknya apa, kalau disampaikan tidak surprise," ucap Pramono.
Namun saat didesak lebih jauh, Pramono menyatakan para tamu Istana diminta mengenakan busana tradisional daerah saat upacara bendera. Politikus PDI Perjuangan itu telah menyiapkan dua busana daerah. "Satu kenakan pakaian Yogyakarta (pengibaran bendera) dan pakaian Bali (penurunan bendera)," kata dia.
Tahun lalu usai upacara pengibaran bendera, grup musik Slank bersama penyanyi Raisa menghibur para tamu undangan yang hadir. Mendekati upacara militer penurunan bendera giliran grup musik Nidji dan Oppie Andaresta yang menyumbangkan lagu.
Pramono berharap para pemimpin dan mantan pemimpin lembaga negara bisa ikut meramaikan upacara bendera di Istana Merdeka. Saat ditanya apakah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bakal datang pada upacara bendera 17 Agustus, Pramono berharap semua tamu yang diundang bisa datang. "Pokoknya diharapkan pemimpin-pemimpin itu hadir dan kami sedang tunggu konfirmasinya," katanya.
ADITYA BUDIMAN