TEMPO.CO, Denpasar – Empat narapidana atau napi warga negara asing Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Bali, melarikan diri melalui lubang bawah tanah pada Senin, 19 Juni 2017. Mereka adalah Shaun Edward Davidson, 33 tahun (Australia), Tee Kok King (50, Malaysia), Sayed Mohammed Said (31, India), dan Dimitar Nikolov Iliev (43, Bulgaria).
Kepala Lapas Kerobokan Tonny Nainggolan mengatakan perilaku empat napi itu tidak pernah mencurigakan. “Mereka biasa saja, Sayed Mohammed itu termasuk taat agama, tapi jarang bergaul. Narapidana warga Australia (Shaun Edward Davidson) jadi pelatih boxing di sini (Lapas),” katanya, Senin, 19 Juni 2017.
Baca juga:
Seperti Adegan Film, 4 Napi WNA Kabur Lewat Bawah Tanah
Hal yang mengherankan adalah Shaun Edward Davidson kabur saat waktu sisa hukuman yang ia jalani tinggal 2 bulan 15 hari. Shaun Edward Davidson mendekam di Lapas Kerobokan karena melanggar tindak pidana keimigrasian Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2011. Davidson ditahan sejak 5 April 2016.
”Saya kurang tahu, kalau tertangkap nanti kami ingin tahu apa modus, masalah, dan penyebab kok kabur,” ujar Tonny. Ia menyatakan Shaun Edward Davidson sudah satu tahun menjadi pelatih boxing di Lapas Kerobokan.
Pihak Lapas Kerobokan terus berkomunikasi dengan kepolisian untuk menangkap empat napi tersebut. Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Bali Ajun Komisaris Besar Rudi Setiawan mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak imigrasi. “Itu untuk pencekalan. Kami masih investigasi melakukan penyelidikan,” katanya.
Selain mencari napi kabur, pihak kepolisian menelusuri dugaan kerja sama antarwarga binaan maupun pegawai Lapas. “Kami selidiki situasi (kabur) jalan sudah ramai, apa ada yang bantu pelarian mereka,” ucap Tonny.
BRAM SETIAWAN