TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dilaporkan perlahan mulai mengalami perkembangan perawatan setelah mendapatkan serangan teror air keras ke bagian wajah dan matanya beberapa waktu lalu.
Berdasarkan pemeriksaan hari ini, tekanan mata Novel berada dalam batas normal, yaitu kanan 15 dan kiri 17. "Namun untuk membaca huruf dan angka masih belum terdapat perubahan sejak kemarin," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah dalam keterangan tertulis, Selasa, 23 Mei 2017.
Baca: Mata Kiri Novel Baswedan Masih Belum Bisa Baca Huruf
Febri mengatakan mata kiri Novel masih tidak dapat mengenali huruf dan angka, sedangkan mata kanan baru bisa melihat huruf dalam ukuran besar. "Pascaoperasi tidak ditemukan infeksi atau peradangan."
Febri berujar pada mata kiri Novel saat ini terdapat tumpukan kalsium. Tapi, langkah pengangkatan kalsium itu belum dilakukan karena dokter tengah berfokus mendorong pertumbuhan selaput mata kiri agar meliputi seluruh bagian conjungtiva (bagian putih) dan kornea. "Perkembangan ini akan dicegah dengan pengobatan," katanya.
Simak: Kasus Novel, Polisi Jelaskan Kenapa TPF Independen Belum Perlu
Febri menambahkan dokter pun meminta Novel untuk tidak banyak bergerak terlebih dahulu atau menunduk untuk menjaga posisi lensa kontak (contact lens) yang dipasang. "Pemasangan lensa kontak adalah untuk melindungi membran plasenta yang telah dipasang," ujarnya.
Pihak kepolisian saat ini masih berupaya mengusut kasus penyerangan terhadap Novel. Dalam pertemuan antara KPK dan kepolisian, juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan lembaganya serius dan berniat mengusut tuntas kasus penyerangan tersebut.
Lihat: Kasus Novel Baswedan: Masyarakat diminta bersabar
Dia berdalih pembebasan sejumlah terduga didasari pertimbangan belum kuatnya bukti keterlibatan mereka. “Kami akan berkoordinasi secara formal setiap dua minggu. Kalau yang informal bisa setiap saat,” ujar Argo.
GHOIDA RAHMAH