Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Novel, Polisi Jelaskan Kenapa TPF Independen Belum Perlu  

image-gnews
Jurnalis dan pegawai KPK Gelar Aksi Empati untuk Novel Baswedan di halaman Gedung KPK, Rabu, 12 April 2017. Tempo/Maya Ayu
Jurnalis dan pegawai KPK Gelar Aksi Empati untuk Novel Baswedan di halaman Gedung KPK, Rabu, 12 April 2017. Tempo/Maya Ayu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah 36 hari berlalu, tapi polisi tak kunjung menemukan tersangka penyerang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan. Sejumlah organisasi kemasyarakatan sipil mendesak pemerintah membentuk tim pencari fakta (TPF) independen. Menanggapi desakan ini, polisi menyatakan TPF independen belum diperlukan.

Berikut ini petikan wawancara dengan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Argo Prabowo Yuwono, Rabu, 17 Mei 2017.

Mengapa polisi tidak membuka diri untuk membentuk tim investigasi bersama? Apa kendalanya?
Tidak ada dasar hukum yang mengatur ketentuan penyidikan bersama. Kewenangan menyelidiki perkara pidana ada pada polisi. Tapi kami tetap berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi, termasuk mengajak mereka ikut gelar perkara. Jadi serahkan saja kepada penyidik. (Baca: Pembentukan Tim Independen Kasus Novel, Kapolri: Belum Diperlukan)

Apa perintah Kepala Kepolisian RI setelah berkomunikasi dengan Presiden tentang kasus ini?
Kapolri meminta kami segera mengungkap kasus ini sesuai dengan instruksi Presiden, yang meminta polisi membentuk tim gabungan. Penyidik juga mau cepat selesai. Masalahnya, ada banyak kondisi yang membuat penyelesaian kasus ini berbeda dengan keinginan kita bersama. Kami butuh waktu.

Polisi punya personel berpengalaman dan dukungan peralatan canggih. Kenapa tak maksimal?
Semua alat dan perangkat penyidikan sudah kami gunakan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, untuk keperluan uji laboratorium cairan yang mengenai wajah Novel atau mempelajari data percakapan telepon (call data record) para terduga. Cepat atau lambat, penyelesaian perkara itu masalah biasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alat bukti apa saja yang menjadi petunjuk penyelidikan? Apakah itu tak cukup membantu?
Ada beberapa foto dan rekaman kamera closed-circuit television (CCTV), tapi kualitasnya rendah. Saat diperbesar 5 persen, resolusinya sudah pecah. Wajah pelaku tak bisa dikenali dengan baik. Ini berbeda dengan kasus pembunuhan keluarga di Pulomas. Dari rekaman CCTV, di situ jelas terlihat siapa saja pelakunya. (Baca: Pasca-Teror Novel Baswedan, KPK Ajukan Perlengkapan Senjata Api)

Tiga terduga diperiksa berdasarkan informasi foto dari tetangga dan Novel. Kenapa dilepas?
Alibi mereka cukup kuat. Penyidik tak bisa menetapkan status tersangka karena mereka berada di tempat lain saat terjadi penyerangan terhadap Novel. Dan itu diperkuat dengan keterangan keluarga dan tetangga mereka, termasuk tiket perjalanan dan rekaman CCTV di Bandara Soekarno-Hatta.

Adakah keterkaitan dengan penyidikan kasus korupsi yang sedang ditangani Novel?
Semua potensi kami telusuri. Novel ini kan pernah dan sedang menyidik kasus-kasus besar yang menyorot sejumlah tokoh. Yang lagi hangat sekarang ini, misalnya, soal korupsi proyek pengadaan e-KTP. Mungkin saja ada yang sakit hati di situ. Nah, ini yang perlu kita pastikan. (Baca: Selain Kasus Novel, 4 Kasus Ini Tak Pernah Terungkap Pelakunya)

EGI ADYATAMA | RIKY FERDIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kata Ketua Kompolnas Mengenai Peningkatan Profesionalitas Polri

4 jam lalu

Presiden Prabowo Subianto mengucapkan selamat kepada Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Budi Gunawan usai acara pelantikan menteri Kabinet Merah Putih (KMP) di Istana Negara, Jakarta, Senin 21 Oktober 2024. Menteri KMP terdiri dari 53 orang menteri. Daftar itu terdiri dari tujuh kementerian koordinator, empat puluh satu kementerian, serta lima kepala lembaga. Sejumlah menteri di pemerintahan Presiden Jokowi kembali menjabat. TEMPO/Subekti.
Kata Ketua Kompolnas Mengenai Peningkatan Profesionalitas Polri

Ketua Kompolnas: Polri perlu didukung dalam profesionalismenya sesuai dengan rencana strategis Polri dan dalam koridor program prioritas pemerintah


Pedagang di Pasar Kambing Depok Dianiaya, Dapat 55 Jahitan di Kepala

7 jam lalu

Heri Zaenal Effendi, Pedagang Pasar Kambing di Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya yang menjadi korban penganiayaan OTK saat ditemui di lapaknya, Selasa, 5 November 2024. Foto: TEMPO/Ricky Juliansyah
Pedagang di Pasar Kambing Depok Dianiaya, Dapat 55 Jahitan di Kepala

Seorang pedagang di Pasar Kambing Cisalak, Depok, menjadi korban penganiayaan orang tak dikenal


Presiden Prabowo Subianto Lantik Komisioner Kompolnas Baru,

7 jam lalu

Menteri Koordinator Bidang Poltiik dan Keamanan Budi Gunawan ditunjuk sebagai Kepala Kompolnas di Istana Negara pada Selasa, 5 November 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Prabowo Subianto Lantik Komisioner Kompolnas Baru,

Budi Gunawan resmi menjabat sebagai Ketua Kompolnas periode 2024-2028.


Ketua Kompolnas Budi Gunawan: Polri Perlu Didukung untuk Bantu Program Prioritas Pemerintah

9 jam lalu

Menteri Koordinator Bidang Poltiik dan Keamanan Budi Gunawan ditunjuk sebagai Kepala Kompolnas di Istana Negara pada Selasa, 5 November 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Ketua Kompolnas Budi Gunawan: Polri Perlu Didukung untuk Bantu Program Prioritas Pemerintah

Ketua Kompolnas Budi Gunawan menyebut Polri perlu diberdayakan dan terus dibangun.


Jasad Prajurit TNI Prada Josua Batal Diautopsi, Kuasa Hukum: Keluarga Korban Kecewa Berat

12 jam lalu

Foto Prada Josua Lumban Tobing semasa hidup. Josua ditemukan tewas bunuh diri di Batalyon 132/BS, namun pihak keluarga menilai ada kejanggalan dalam kematiannya. Foto: Istimewa
Jasad Prajurit TNI Prada Josua Batal Diautopsi, Kuasa Hukum: Keluarga Korban Kecewa Berat

Kuasa hukum sebut keluarga Prada Josua sudah mempersiapkan seluruh kebutuhan untuk autopsi sesuai dengan permintaan penyidik Denpom.


Rekonstruksi Kasus Penganiayaan oleh Suami di Manggarai Barat, Polisi: Ada 27 Adegan

16 jam lalu

Ilustrasi penganiayaan wanita. Shutterstock
Rekonstruksi Kasus Penganiayaan oleh Suami di Manggarai Barat, Polisi: Ada 27 Adegan

Hasil autopsi tim Forensik Polda NTT menyimpulkan penyebab kematian korban penganiayaan itu karena saluran nafas tertutup sehinggga korban tewas.


Polri Akan Rekrut 600 Personel untuk Ketahanan Pangan dan Membantu Makan Bergizi Gratis

1 hari lalu

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat meninjau uji coba program makan bergizi gratis di SMPN 270, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2024. Dalam uji coba tersebut menu makanan yang disediakan yakni nasi dengan lauk ayam teriyaki, sayur, tahu goreng, jeruk, dan susu dengan harga per porsi Rp23.000. Selain itu diberikan juga buku tulis. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polri Akan Rekrut 600 Personel untuk Ketahanan Pangan dan Membantu Makan Bergizi Gratis

Polri menyatakan 600 personel itu nantinya akan menyiapkan dan membantu ketahanan pangan dan pemenuhan makan bergizi gratis.


Kementerian Kehutanan Segera Susun MoU Baru dengan Polri untuk Penegakan Hukum

1 hari lalu

Kepala Kepolisian RI Jendral Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni bertemu membahas kerjasama pengamanan hutan, di Mabes Polri pada 4 November 2024. Tempo/Dani Aswara
Kementerian Kehutanan Segera Susun MoU Baru dengan Polri untuk Penegakan Hukum

Menteri Kehutanan Raja Juli menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk penyusunan MoU penegakan hukum di masalah kehutanan.


Serba-serbi Pegawai Kementerian Komdigi Pasang Badan untuk 1.000 Situs Judi Online, Segini Keuntungannya

1 hari lalu

Ditreskrimum saat menggiring sejumlah tersangka dalam penggeledahan di Kantor Komdigi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat, (1/11/2024). ANTARA/HO-Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya
Serba-serbi Pegawai Kementerian Komdigi Pasang Badan untuk 1.000 Situs Judi Online, Segini Keuntungannya

Pegawai Kementerian Komdigi diduga terlibat kasus judi online. Tak kurang 1.000 situs judi online dijaga agar tak diblokir. Berapa keuntungannya?


Polri Tangkap 3 Tersangka Baru Kasus Judi Online Sindikat Cina, Dua Masih DPO

3 hari lalu

Barang bukti uang tunai yang disita Bareskrim Polri dari kasus Judi Online sindikat Cina situs Slot8278 dalam konferensi pers Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Sabtu, 2 November 2024. TEMPO/Dede Leni Mardianti
Polri Tangkap 3 Tersangka Baru Kasus Judi Online Sindikat Cina, Dua Masih DPO

Pada 8 Oktober lalu, Bareskrim Polri sudah menangkap 7 tersangka dalam kasus situs judi online sindikat Cina 8787 Slotini.