TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menyayangkan aksi protes penolakan dirinya oleh sebagian masyarakat saat berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara, Sabtu pekan lalu. Ratusan orang menggeruduk Bandar Udara Sam Ratulangi saat Fahri baru saja mendarat.
Fahri berujar, dia tidak mempermasalahkan bila ada warga yang berunjuk rasa menolaknya. Hanya, ia menyayangkan dua hal. Pertama, ada fitnah yang tersebar tentang dia. Kedua, massa merangsek ke dalam bandara.
Baca juga:
Fahri Hamzah Digeruduk di Bandara Sam Ratulangi, YLKI Kritik AP I
"Saya sayangkan kategori fitnah. Menuduh saya antitoleransi, saya kira ngawur pikiran itu," ucapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 15 Mei 2017.
Ia mengajak pihak-pihak yang menudingnya intoleran berdiskusi tentang Pancasila. "Jangan main fitnah, jangan main belakang soal beginian," ujarnya.
Baca pula:
Fahri Hamzah Ditolak di Bandara, Menhub: Seharusnya Diantisipasi
Terkait dengan massa yang masuk ke bandara, menurut dia, seharusnya hal itu tidak terjadi. Alasannya, tiap bandara akan diaudit tentang indikator keselamatan para penumpang dan transportasi di udara.
"Kalau di airport ada hewan saja (menerobos masuk), itu radar aviation dunia waspada, karena itu sumber bahaya bagi penumpang dan transportasi udara," tuturnya.
Fahri tidak mengenal massa yang menolak kehadirannya. Fahri hanya mengetahui massa tersebut berseragam organisasi masyarakat sejenis pasukan pengamanan masyarakat swakarsa.
AHMAD FAIZ
Simak:
Tolak Kedatangan Fahri Hamzah, Massa Blokir Bandara Sam Ratulangi