TEMPO.CO, Kutai Barat - Aktivitas warga di enam desa di Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, lumpuh akibat banjir setinggi 1-3 meter, Ahad, 14 Mei 2017. Warga dan pemerintah setempat berharap mendapatkan bantuan perahu dan juga bahan pokok untuk kebutuhan sehari-hari.
"Harapan masyarakat, mendapatkan bantuan perahu, kedua sembako," kata Kepala Desa Muara Lawa, Suhaimi, saat ditemui di posko banjir Muara Lawa.
Menurut Suhaimi, Sabtu lalu, warga Muara Lawa menerima bantuan dari Bupati Kutai Barat F.X. Yapan yang saat itu didampingi jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Barat.
Akibat banjir tersebut aktivitas warga nyaris lumpuh. Pasar Muara Lawa berhenti beraktivitas, begitu juga dengan 2 sekolah dasar, 2 kantor desa, dan kantor Kepolisian Sektor Kota Muara Lawa. Gedung PKK dan Rumah Dinas Kantor Camat Muara Lawa juga terendam banjir.
"Total ada 1042 rumah yang terendam yang dihuni 1.199 KK dengan jumlah 4.293 jiwa," kata Suhaimi.
Jumiati, 47 tahun, korban banjir, harus mengungsi ke rumah keluarganya yang tak terkena banjir. Ia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan perahu, agar aktivitas masyarakat dapat terbantu. Jumiati juga berharap agar mendapatkan bantuan kebutuhan pokok.
"Mau belanja susah, kalau tidak ada perahu tidak bisa belanja. Minta diperhatikan, penambahan infrastruktur seperti jembatan untuk ke lokasi yang rawan banjir juga," kata Jumiati kepada Tempo, di Muara Lawa, Ahad.
Menanggapi permintaan warga, Kepala Seksi Rekonstruksi BPBD Kutai Barat Seldas, menjelaskan sebelumnya telah menawarkan perahu karet. Namun, saat itu warga belum membutuhkan.
"Sudah kami tawarkan saat menyerahkan bantuan bersama Bupati (F.X. Yapan). Besok kita antarkan satu perahu, karena stok yang ada tinggal satu, lainnya sudah digunakan dan disebar ke berbagai lokasi banjir lainnya," kata Seldas kepada Tempo, saat ditemui di kantor BPBD Kubar di kompleks perkantoran Pemerintah Kabupaten Kubar, Kalmantan Timur, Ahad.
SAPRI MAULANA