TEMPO.CO, Jakarta - Acara Haul Soeharto dan peringatan ke-51 Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) yang dihadiri ribuan orang itu tak hanya berisi doa dan pidato. Kegiatan yang diprakarsai Keluarga Cendana di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur pada Sabtu, 11 Maret 2017 itu, juga mendengarkan sambutan politikus Partai Golkar sekaligus anak keempat Soeharto, Siti Hediati.
Dalam sambutannya, Titiek—sapaan Siti Hediati yang menjadi ketua pelaksanaan haul—mengatakan banyak masyarakat yang merindukan sosok Soeharto. Menurut dia, kepemimpinan Soeharto terbukti dirasakan manfaatnya oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Haul Soeharto ini bertujuan mengingatkan jasanya tersebut.
Baca: Tommy Soeharto Calon Presiden 2019, Dua Partai Akan Berkoalisi
Setelah 20 tahun reformasi atau berakhirnya Orde Baru, menurut Titiek, kondisi negara tak berubah signifikan. “Enak zaman Soeharto. Aman, gampang cari makan, dan gampang cari pekerjaan,” kata Titiek. “Sejarah membuktikan kebaikan yang telah dilakukan Soeharto selama 32 tahun. Banyak yang merindukan dan mendoakan Soeharto.”
Acara haul tersebut dihadiri sejumlah tokoh politik, seperti Prabowo Subianto, Fadli Zon, Hidayat Nur Wahid, dan Akbar Tanjung. Tamu undangan lain yang hadir, antara lain Anies Baswedan, Sandiaga Uno, dan Djarot Saiful Hidayat. Datang juga pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab.
Baca: Haul Soeharto dan Supersemar, Anies: Belajar Sejarah untuk Masa Depan
Sedangkan dari Keluarga Cendana (nama ini diambil dari rumah Soeharto yang berada di Jalan Cendana, Jakarta), selain Titiek Soeharto, hadir pula Siti Hardijanti Rukmana alias Tutut dan Mamiek Soeharto. Dalam acara ini, Ustad M. Arifin Ilham memimpin acara doa dan zikir serta selawat Nabi.
Anies, calon Gubernur DKI Jakarta, menilai haul Soeharto dan Supersemar dapat dijadikan pelajaran bagi masyarakat mengenai sejarah bangsa Indonesia. "Indonesia punya begitu banyak peristiwa bersejarah. Tugas kita adalah belajar dari sejarah untuk masa depan,” kata Anies. Sandiaga, yang mengenakan baju putih dan berpeci hitam, mengatakan, "Kita hadir di sini untuk mewujudkan negeri yang adil dan makmur."
FRISKI RIANA | ANGELINA ANJAR | ANTARA