TEMPO.CO, Nusa Dua - Raja Salman bin Abdulziz al-Saud dari Arab Saudi beserta rombongan, setelah melakukan lawatan kenegaraan ke Jakarta, pada Sabtu, 4 Maret 2017, berlibur ke Bali hingga 9 Maret 2017. Tertutupnya informasi membuat beberapa spekulasi mengenai destinasi wisata yang dikunjungi Raja Arab selama liburannya di Pulau Dewata.
Istilah wisata toleransi yang diperkirakan dijalankan Raja Salman pun sempat mengemuka. Kawasan Puja Mandala dan Masjid Ibnu Batutah, Nusa Dua, pun dikabarkan bersiap menanti kedatangan Raja Salman. Tempat tersebut di dalamnya terdapat beberapa rumah ibadah. Namun obyek wisata yang tidak terkait dengan “kemajemukan” juga tampaknya akan disasar Raja Salman. Hal itu, menurut Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, terjadi karena sang Raja juga menyukai obyek wisata laut.
Baca juga: Bisa Jadi Raja Salman ke Bali untuk Wisata Toleransi
”Yang Mulia sangat menyukai laut, kemungkinan besar beliau akan banyak menghabiskan waktunya menikmati pemandangan laut,” kata Osama dalam jumpa pers setelah mengantar Raja Salman beserta rombongan ke hotel di Nusa Dua, Sabtu malam, 4 Maret 2017.
Namun Osama enggan berkomentar lebih rinci perihal lokasi atau destinasi wisata yang akan dikunjungi Raja Salman beserta rombongannya selama berlibur di Bali hingga lima hari itu.
Baca pula: Raja Salman di Bali, Berkunjung ke Kawasan Puja Mandala?
Ketika ditanya mengenai alasan Raja Salman memilih Bali sebagai tujuan berliburnya, Osama menjelaskan bahwa Pulau Bali telah terkenal keindahannya di seluruh dunia sehingga menarik minat raja.
”Selain itu, lokasinya menghadap ke laut lepas, hawa udaranya pun stabil. Karena itu, beliau memilih Bali, bahkan jika beliau bahagia di sini mungkin akan mengunjungi obyek wisata lain (selain Bali),” Osama menerangkan.
ANTARA | S. DIAN ANDRYANTO
Simak: Lawatan Raja Salman, RI dan Arab Angkat Citra Islam Moderat